Menu

Mode Gelap
Breaking News!! Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Kasie Propam Polres Lhokseumawe Pimpin Giat Gaktiblin di Polsek Blang Mangat Kebakaran Melanda 10 Unit Ruko Semi Permanen di Aceh Utara Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran Polri siap menyasar jaringan Narkotika perairan Internasional melalui SATPOLAIRUD Kecelakaan Kerja, Basarnas Aceh Evakuasi 1 Orang Crew Kapal Tanker MV. Ocean Virginia Berbendera Panama

News

BKKBN Dorong Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting

badge-check


					BKKBN Dorong Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Perbesar

BREBES, harianpaparazzi.com — Dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Tengah.

Acara yang bermitra dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Hj Nur Nadlifah ini berlangsung di Pondok Pesantren Assyamsuriah, Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes pada Jumat (27/9/2024).

Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes Akhmad Ma’mun, Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat Bambang Wijonarko, serta tamu undangan lainnya.

Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Akhmad Ma’mun mengatakan bahwa jumlah stunting di Brebes masih cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, ia mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk bersama-sama menurunkan angka stunting agar anak-anak yang lahir tidak mengalami masalah di kemudian hari.

Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Pusat Bambang Wijonarko menjelaskan bahwa saat ini, angka prevalensi stunting di Jawa Tengah sebesar 20,8 persen. Angka itu masih cukup jauh dari prevalensi stunting yang ditargetkan pemerintah pusat pada 2024, yakni 14 persen.

“Penanganan stunting di Jawa Tengah harus dilakukan menyeluruh, bukan hanya pemerintah, tapi akademisi dan masyarakat bisa turut campur,” ujar Bambang.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Hj Nur Nadlifah mengingatkan bahwa Stunting merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan serius. Menurutnya, untuk mempercepat penanganan sunting ada 3 kelompok yang perlu mendapatkan asupan gizi antara lain calon pengantin, ibu hamil, dan balita.

“Ketiga kelompok tersebut sangat beresiko stunting. Untuk itu, sosialisasi ini sangat penting agar program percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan. Kita harus memiliki integritas tinggi untuk bersaing di dunia internasional, maka kita harus jadi orang yang sehat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri Tangguhkan Penahanan Mahasiswi Pemilik Akun X Terkait Kasus Dugaan Manipulasi Dokumen Elektronik

12 Mei 2025 - 08:53 WIB

Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025 Gelar Kegiatan Humanis di Entrop Jayapura

11 Mei 2025 - 12:52 WIB

Restuardy Daud: Sinergi Pusat-Daerah Kunci Wujudkan Sanitasi Berkelanjutan

11 Mei 2025 - 10:10 WIB

Patroli Dialogis Ops Damai Cartenz Sapa Anak-anak di Distrik Kenyam, Nduga

9 Mei 2025 - 23:04 WIB

Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo Inflasi Terkendali, Harga Pangan Stabil

9 Mei 2025 - 22:52 WIB

Trending di News