Menu

Mode Gelap
Kasie Propam Polres Lhokseumawe Pimpin Giat Gaktiblin di Polsek Blang Mangat Kebakaran Melanda 10 Unit Ruko Semi Permanen di Aceh Utara Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran Polri siap menyasar jaringan Narkotika perairan Internasional melalui SATPOLAIRUD Kecelakaan Kerja, Basarnas Aceh Evakuasi 1 Orang Crew Kapal Tanker MV. Ocean Virginia Berbendera Panama 10 Rumah di Bener Meriah Ludes Dilalap “si Jago Merah”

News

Pemerhati: Petani Menjerit Harga Cabai Anjlok

badge-check


					Pemerhati: Petani Menjerit Harga Cabai Anjlok Perbesar

JAKARTA, harianpaparazzi.com — Teriakan keras petani cabai hingga bersurat pada Presiden menarik perhatian Koordinator Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI), Deby Syahputra untuk mempertanyakan peranan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang terkesan sembunyi tangan disaat petani membutuhkan kepastian harga.

Pasalnya menurut Deby, saat ini harga cabai besar di pasaran dalam kondisi anjlok parah. Bahkan di Jawa Timur, informasi yang diperoleh harga cabai tersebut berada di kisaran dibawah Rp 10 ribu perkilogram.

Mengenai hal ini, kata Deby, dirinya heran Bapanas terkesan tidak berbuat apa-apa, seharusnya bergerak cepat dengan membantu harga cabai tidak anjlok.

“Kan kalau kita bicara regulator suplai demand pangan domain nya ada di bapanas. Jadi jangan sampai mereka ini sibuk mikir hitung impor disaat harga tinggi tapi malah diam disaat harga pangan jatuh,” ujar Deby dalam keteranganya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Deby mengatakan, Bapanas sebaiknya mulai bergerak cepat dalam menyelesaikan persolan harga cabai yang saat ini tengah hancur.

Jangan sampai, perjuangan petani dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri ini tidak direspon dengan kebijakan harga yang menguntungkan.

“Saya minta Bapanas segera merespon keluhan petani yang menghadapi kehancuran harga. Bapanas harus menyelesaikan persoalan ini secara cepat dan kongkrit,” katanya.

Deby menambahkan isu deflasi di Indonesia akibat suplai pangan yang melimpah, bahwa jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka dia khawatir akan terjadi kerugian tinggi di tingkat petani.

Jangan sampai, kata dia, petani turun ke jalan mendesak pemerintah untuk menentukan kebijakan harga.

“Sekali lagi kasihan petani kalau Bapanas hanya menonton kesedihan mereka. Ayo bergerak jangan diam saja,” jelasnya.

Dirinya merasa memang sebaiknya urusan hulu hingga hilir soal pangan dikendalikan Kementerian Pertanian seperti dulu.

Deby mengamati bahwa sejak ada Bapanas malah kebijakan impor pangan kencang terjadi.

“Memang gampang sekarang mencari pembenaran, el nino dan teori suplai demand jadi alasan. Sekarang cabai anjlok apa kebijakan kongkritnya?”, lanjutnya mempertanyakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri Ungkap Laboratorium Clandestine Narkoba Terbesar di Jawa Barat, 5 Juta Jiwa Diselamatkan

5 Februari 2025 - 19:18 WIB

Identifikasi Korban Kecelakaan, Polri Buka Posko DVI di RSUD Ciawi

5 Februari 2025 - 13:55 WIB

Kecelakaan di GT Ciawi, Tim TAA Dikerahkan

5 Februari 2025 - 12:43 WIB

ISWAMI Kirim Delegasi 15 Wartawan Malaysia Hadiri HPN 2025 Banjarmasin

5 Februari 2025 - 06:49 WIB

Bareskrim Ungkap 4 Kasus Penyelundupan Ilegal Selama 3 Bulan Terakhir

4 Februari 2025 - 16:04 WIB

Trending di News