Menu

Mode Gelap
Kasie Propam Polres Lhokseumawe Pimpin Giat Gaktiblin di Polsek Blang Mangat Kebakaran Melanda 10 Unit Ruko Semi Permanen di Aceh Utara Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran Polri siap menyasar jaringan Narkotika perairan Internasional melalui SATPOLAIRUD Kecelakaan Kerja, Basarnas Aceh Evakuasi 1 Orang Crew Kapal Tanker MV. Ocean Virginia Berbendera Panama 10 Rumah di Bener Meriah Ludes Dilalap “si Jago Merah”

Nasional

Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kemendagri Gandeng Daerah Hadapi Tantangan 2024

badge-check


					Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kemendagri Gandeng Daerah Hadapi Tantangan 2024 Perbesar

Jakarta, harianpaparazzi.com — Kementerian Dalam Negeri mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kapasitas Kabupaten/Kota untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Acara ini diselenggarakan belum lama ini di Hotel A-One, Jakarta Pusat.

Sebanyak 40 perwakilan dari pemerintah daerah diundang untuk hadir secara langsung, termasuk perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selain itu, beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Kementerian Sosial turut berpartisipasi untuk berbagi pandangan dan pengalaman terkait percepatan penurunan angka kemiskinan.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) III, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri, Chaerul Dwi Sapta, menegaskan pentingnya fokus pemerintah daerah dalam memaksimalkan sisa waktu di tahun 2024. Hal ini mengingat bahwa 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

“Dengan kenaikan garis kemiskinan ekstrem dari USD 1,9 PPP menjadi USD 2,15 PPP oleh Bank Dunia, ada potensi peningkatan jumlah penduduk miskin ekstrem,” jelas Chaerul, dalam rilis yang diterima redaksi, Jum’at (18/10).

“Oleh karena itu, daerah harus siap dan bergerak cepat untuk mencegah bertambahnya angka kemiskinan,” lanjutnya.

Selain itu, Chaerul juga mendorong pemerintah daerah agar segera menyelaraskan program-program mereka dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem harus mendukung target 100 Hari Pertama pemerintahan baru, yang mencakup inisiatif seperti Makan Bergizi Gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah.

Chaerul juga menekankan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk segera menyusun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) periode 2025-2029, yang terintegrasi dengan Dokumen Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Kami di Ditjen Bina Bangda siap membantu daerah yang mengalami kendala dalam implementasi program-program ini,” tambahnya.

Rakor ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan, serta memastikan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PWI Siapkan 100 Pengacara Laporkan Balik HB

8 Januari 2025 - 14:54 WIB

Kapolri Sebut Angka Kecelakaan Mudik Nataru Menurun Signifikan

27 Desember 2024 - 16:46 WIB

PWI Provinsi Diingatkan tidak Terlibat Kegiatan HPN Ilegal

25 Desember 2024 - 08:52 WIB

Ketum PWI Pusat apresiasi kerja panitia HPN 2025 Banjarmasin, Semua Persiapan sesuai jadwal

12 Desember 2024 - 11:12 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bapanas Berkomitemen Jaga Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pasokan dan Stabilitas Harga

10 Desember 2024 - 23:09 WIB

Trending di Nasional