Menu

Mode Gelap
Pencurian Rokok Lintas Provinsi Terbongkar Sindikat “Spesialis Gudang Nikotin” di Aceh – Sumut Misteri Penembakan Muhammad Nasir di Alue Lim: Utang Piutang dan Modus Terencana Pelaku Harga Emas di Aceh Utara “memanas” Miris, Bocah 13 Tahun Dirudapaksa Ayah Kandung di Dalam Rumah Sendiri BREAKING NEWS: Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Kadis PUPR Ikut Diamankan Wartawan Paparazzi di Lhokseumawe Diancam, PWI Ambil Langkah Hukum

Nasional

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi: Membangun Ekosistem Pangan Tangguh Kunci Utamanya Benih Yang Baik dan Berkualitas

badge-check


					Kepala NFA Arief Prasetyo Adi: Membangun Ekosistem Pangan Tangguh Kunci Utamanya Benih Yang Baik dan Berkualitas Perbesar

Purwakarta, harianpaparazzi.com – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan bukan hanya soal ketersediaan pangan dalam jumlah besar.

Lebih dari itu, dibutuhkan benih yang berkualitas, inovasi yang berkelanjutan, serta keberagaman produksi guna menghadirkan ragam pangan bergizi, terjangkau, dan berkesinambungan bagi seluruh masyarakat.

“Untuk membangun ekosistem pangan yang tangguh, kunci utamanya adalah benih yang baik dan berkualitas. Hal ini tentu perlu didukung oleh riset dan pengembangan (Research and Development), agar terus lahir inovasi yang relevan, terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim,” ujar Arief dalam sambutannya pada peringatan 35 tahun PT East-West Seed Indonesia (EWINDO) di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025).

Lebih jauh Arief menjelaskan, penganekaragaman pangan harus dimulai dari sisi produksi. Ketersediaan benih hortikultura unggul dan adaptif menjadi fondasi penting untuk memperluas pilihan komoditas pangan yang bisa dikembangkan di berbagai wilayah.

Inovasi dalam benih tak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuat hasil panen lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan iklim, sekaligus memenuhi selera pasar.

“Selain intensifikasi dan ekstensifikasi, diversifikasi pangan juga harus terus kita dorong untuk menjamin keberlanjutan ketahanan pangan nasional. EWINDO berperan penting dalam menyediakan benih hortikultura yang dibutuhkan,” tuturnya.

Arief juga mendorong agar ke depan pengembangan benih tidak hanya difokuskan pada hortikultura, tetapi diperluas ke komoditas tanaman pangan lainnya.

“Hal ini penting sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan dan juga tentunya untuk kesejahteraan petani, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.

Menyadur data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) Indonesia terus menanjak. Per April 2025, NTPH berada di indeks 128,25 dan melebihi indeks NTPH tertinggi di tahun 2024. Indeks NTPH 2024 tertinggi tercatat di Juni dengan torehan 125,66.

Kepala NFA mengapresiasi peran sektor swasta yang telah menyediakan akses benih unggul, membangun pusat pembelajaran budidaya, serta mendorong praktik pertanian yang efisien dan ramah lingkungan.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan upaya diversifikasi produksi pangan dalam negeri—tidak hanya fokus pada beras, tetapi juga buah, sayuran, umbi, dan sumber karbohidrat lokal lainnya.

Dari sisi konsumsi, Arief menekankan pentingnya membentuk pola makan masyarakat yang lebih beragam, bergizi seimbang, dan aman. “Edukasi pangan dan literasi gizi harus ditingkatkan agar masyarakat memahami bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga keberagaman dan kecukupan gizi,” ujarnya.

“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Kita harus bergerak dari hulu ke hilir dari laboratorium benih hingga meja makan. Dengan kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, kita bisa membangun masa depan pangan Indonesia yang lebih sehat, mandiri, dan tangguh,” pungkas Arief.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo telah menetapkan lima prioritas pembangunan nasional, yaitu, Program Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan, air, dan energi, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta hilirisasi industri.

“Semua program ini memerlukan benih unggul bukan sekadar baik, tapi terbaik. Swasembada pangan adalah prioritas nasional jangka pendek maupun panjang. Pertanian harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, sekaligus menopang ekosistem ekonomi sirkular melalui praktik pertanian adaptif terhadap perubahan iklim dan pengembangan benih unggul yang berkelanjutan,” jelas Rachmat.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director PT East West Seed Indonesia, Glenn Pardede, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung pertanian melalui benih hortikultura berkualitas.

“Hingga kini, kami telah memproduksi dan menjual sekitar 187 juta kemasan benih dari 296 varietas yang dikembangkan. Ini adalah hasil kerja keras lebih dari 900 karyawan kami, bersama para mitra, untuk memastikan benih sampai ke tangan para petani Indonesia,” ungkap Glenn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Prodi Magister Manajemen FEB Usakti Raih Hibah Erasmus

13 November 2025 - 21:41 WIB

Gubernur Aceh Tegas Tolak Rencana Pusat Potong Dana Transfer ke Daerah

7 Oktober 2025 - 17:06 WIB

Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Atas Kesuksesan Pengelolaan SPPG

5 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Pemerintah Tunda Pajak E-commerce, Anggota DPR Anis Byarwati: Ini  Merupakan “Angin Segar” Bagi UMKM Online

4 Oktober 2025 - 14:05 WIB

Atasi Sampah dengan Teknologi, Kota Depok Siap Menjadi Percontohan Proyek Strategis Nasional

4 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Trending di Nasional