Menu

Mode Gelap
JMSI Pusat: Opini di Media Bagian dari Kerja Pers, Laporan USK Dinilai Salah Tempat Polres Aceh Utara Bongkar Jaringan Penipuan Konvensional: Modus Jual Nama Polisi hingga Janji PNS Polres Aceh Utara Musnahkan 73 Kg Ganja, Kapolri Tekankan Pelayanan Pro Rakyat Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Bhayangkara di Blang Padang PTPL Harapan Di antara Janji Direksi Baru Pesawat Charter PT PGE Resmi Mengudara: Dukung Mobilitas Industri Migas Aceh

Aceh

Aktivis Minta DPRK Aceh Tenggara Fokus Tangani Banjir

badge-check


					Aktivis Minta DPRK Aceh Tenggara Fokus Tangani Banjir Perbesar

Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Salah satu Aktivis Aceh Tenggara, Bung Idham meminta kepada 30 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) yang sudah dilantik untuk serius memikirkan persoalan daerah dan mencari solusi terhadap banjir yang selalu melanda wilayah setempat.

“Kami meminta kepada DPRK Aceh Tenggara yang baru dilantik fokus dan serius memikirkan daerah. Kalian dipilih rakyat untuk memikirkan penderitaan rakyat bukan sibuk urusan yang tidak penting,” ucapnya kepada harianpaparazzi.com, Sabtu (12/10/2024).

Idham mengaku, semenjak Aceh Tenggara dilanda banjir, amatan dirinya dilapangan dari 30 anggota dewan hanya dua orang terlihat turun ke lokasi untuk meninjau penderitaan rakyat yang menderita karena banjir selalu melanda pemukiman warga.

Dirinya, mengaku, alangkah baiknya nya 30 anggota DPRK itu selaku pengawasan dan penentu anggaran untuk duduk bersama membahas dan mencari solusi terhadap mitigasi bencana di wilayah yang rawan banjir.

Kemudian, seharusnya DPRK dan pemerintah harus duduk bersama untuk membahas mitigasi bencana dan menyusun anggaran terhadap penanganan banjir. Dirinya mencontoh kan di Desa Lawe Hijo ketika hujan turun tanggul di daerah tersebut selalu jebol sehingga air meluap ke pemukiman warga.

Selanjutnya di jembatan nasional Desa Pasar Puntung Kecamatan Semadam, jembatan kuning Kecamatan Bambel itu setiap tahun langganan banjir yang selalu turun dari atas material batu dan kayu gelondongan menghantam pemukiman warga.

“Seharusnya DPRK dan pemerintah memikirkan persoalan itu untuk mitigasi bencana di tahun 2025 , agar dapat mengantisipasi hal itu tidak terjadi kembali. Kalau hanya memberikan bantuan saja, saya pun bisa dan masyarakat pun tidak mau mengharapkan itu, masyarakat mau aman dari bencana,” ujarnya. 

Idham meminta Pemerintah Aceh Tenggara dan DPRK jangan hanya tau memberikan bantuan saja tapi harus cerdas memikirkan mitigasi bencana yang terjadi untuk ditanggulangi.

“Ketika ada korban jiwa, rumah hanyut baru pihak terkait sibuk, tapi kerjakan mitigasi bencana sebelum terjadi bencana,” harapnya. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Memorial Geudong Diresmikan: Luka Lama yang Belum Tuntas di Tanah Perdamaian

10 Juli 2025 - 19:37 WIB

Mengungkap Makna Strategis Musrembang RPJM Aceh dan Arah Baru Kebijakan Pasca-2027

9 Juli 2025 - 17:54 WIB

Lhokseumawe Menyongsong Investasi Strategis: Pemerintah Kota Perkuat Kolaborasi Teknologi, Energi, dan Agribisnis

9 Juli 2025 - 09:28 WIB

Galian C Ilegal di Riseh Tunong Rugikan Daerah, Satgas Desak Penertiban Segera

8 Juli 2025 - 21:05 WIB

DPRK Aceh Utara Gelar Paripurna Pertanggungjawaban APBK 2024: WTP Diraih, Rp91 Miliar Tak Terserap, Pansus Dibentuk

8 Juli 2025 - 09:14 WIB

Trending di Aceh