Harian Paparazi.com, Lhokseumawe – Potensi kerugian sementara Samsat Pemko Lhokseumawe, sejak diberlakukan permutihan Pajak oleh Pemerintah Propinsi sejak Januari hingga september 2024 untuk kendaraan roda 2 dan roda 4, tercatat 6 miliar 800 juta rupiah lebih. Potensi kerugian ini diperkirakan akan terus bertambah hingga ahkir Tahun ini.
Plt Kasi Pendataan Samsat Lhokseumawe Amril Nizan. S.kom, menjelaskan, hasil penelusurannya, maraknya pemilik kendaraan roda 2 enggan membayar pajak, karena dengan mudahnya masyarakat saat ini membeli kendaraan baru dengan DP murah.
“Bayangkan pak, dengan uang 800 ribu rupiah, sekarang masyarakat dengan gampangnya membeli kebdaraan baru, setelah dibeli, 1, 2 tahun kemudian pemilik tidak membayar pajak. Ada yang sampai 2, 3, bahkan ada yang menunggak sampai 5 tahun.”
Sementara pihak Leasing, selaku penjual kendaraan sama sekali tidak peduli, apakah kendaraan yang dicicil itu, menunggak pajak atau tidak.
Kepada wartawan Paparazi, di ruang kerjanya, Senin (09/09) Amril kembai menjelaskan, bila seperti ini kasusnya, pada ahkirnya tim samsat terpaksa mendatangi pemilik kendaraan, bila perlu sampai ke rumah mereka guna menagih tunggakan tersebut.
Begitu juga dengan Agen jual beli kendaraan roda 2 dan roda 4, Menurutnya, mereka setelah membeli kendaraan bekas yang tertunggak pajakmya, sebaiknya mengganti atau merubah bea balik nama kendaran bermorotor tersebut(BBN – KB) menjadi pemilik agen tersebut.
Hasil pendataan sementara pihak nya, untuk 3 kecamatan di Wilayah Pemko Lhokseumawe, tercatat pemilik kendaraan menunggak pajak di dominasi kendaraan Roda2 dengan rincian, Kecamatan Blang Mangat jumah pemilik roda 2 yang menunggak pajak sebanyak 833 unit dengan total Rp. 482.586.513,
Kecamatan Muara Dua jumlah pemilik roda 2 menunggak pajak 2018 unit, total Rp. 1.106.944.637 Untuk Kecamatan Banda Sakti dengan angka tertnggi penuggak pajak roda2, Dimana angkanya tembus Rp.1.875.883.249 dengan total 3.459 unit.
Sementara Pemilik kendaraan roda 4 yang menunggak pajak untuk Kecamatan Blang Mangat sebanyak 58 unit dengan total tunggakan Rp.286.603.804.
Kecamatan Muara Dua jumlah pemilik kendaraan 296 unit, dengan tunggakan pajak Rp. 1.481.573.612.
Kecamatan Banda Sakti masih menempati posisi teratas dengan tunggakan pajak Rp.1.633.744.609 jumlah kendaraan 351 unit roda4.
Sedankan untuk kecamatan Muara satu untuk roda2 dan roda 4 hingga saat ini masih dilakukan rekapitulasi. (firdaus)