Menu

Mode Gelap
Di Balik Lumpur dan Doa Keluarga: Perjalanan Menggetarkan Seorang Wartawan Bener Meriah Listrik Aceh Utara Belum Pulih: Ribuan Warga Hidup dalam Gelap, PLN Akui Sinkronisasi Pembangkit Gagal Total Pemkab Aceh Utara Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari Sejumlah Anggota DPRK Aceh Utara Diduga Jarah Bantuan Banjir di Pendopo, Bikin Distribusi Kacau Tumpukan Kayu Ilegal Terbawa Banjir di Gampong Babah Krueng Aceh Utara, Akibat Penebangan Hutan Membabi Buta Intensitas Hujan Memuncak, Banjir Besar Kepung Lhokseumawe dan Sekitarnya

Aceh

Diduga juara muaythai PON Aceh-Sumut membantai anak di bawah umur

badge-check


					Diduga juara muaythai PON Aceh-Sumut membantai anak di bawah umur Perbesar

Lhokseumawe, Harianpaparazzi.com — Seorang atlet Muaythai yang disebut-sebut pernah meraih gelar juara Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatra Utara, kini telah diamankan dan ditahan di Polsek Muara Satu, setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang anak di bawah umur.

Peristiwa tersebut terjadi pada malam Jumat, 12 Desember 2025, di sebuah warung kopi di Gampong Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Terduga pelaku juga diketahui berprofesi sebagai petugas keamanan (satpam) di lingkungan PT Pema Global Energi (PGE).

Korban merupakan anak dari Tgk Manan, warga setempat. Dugaan kekerasan ini langsung memicu reaksi keras masyarakat, mengingat korban masih di bawah umur dan terduga pelaku memiliki latar belakang sebagai atlet bela diri sekaligus petugas pengamanan.

Warga menilai tindakan tersebut sangat mencederai nilai sportivitas dan tanggung jawab moral seorang atlet serta aparat keamanan. “Kalau benar terjadi, ini sangat memalukan. Atlet dan satpam seharusnya melindungi, bukan menyakiti, apalagi terhadap anak,” ujar seorang warga Blang Pulo.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, terduga pelaku saat ini telah ditahan di Polsek Muara Satu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait pasal yang disangkakan maupun kronologi lengkap kejadian.

Aktivis perlindungan anak di Lhokseumawe mendesak agar kasus ini diproses secara transparan dan tegas sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengatur sanksi pidana berat terhadap pelaku kekerasan terhadap anak.

“Penahanan ini harus menjadi awal penegakan hukum yang adil. Status juara, atlet, atau pekerjaan tidak boleh menjadi alasan perlakuan istimewa,” tegas seorang pemerhati anak.

Redaksi masih berupaya mengonfirmasi pihak kepolisian Polsek Muara Satu, keluarga korban, serta pihak manajemen PGE untuk memperoleh klarifikasi lanjutan.( Tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Listrik Aceh Utara Belum Pulih: Ribuan Warga Hidup dalam Gelap, PLN Akui Sinkronisasi Pembangkit Gagal Total

11 Desember 2025 - 20:39 WIB

Warga Aceh Nilai Laporan Bahlil ke Presiden Soal Pemulihan Listrik Tidak Sesuai Fakta Lapangan

10 Desember 2025 - 23:39 WIB

Bupati Aceh Utara Tembus Daerah Terisolasi, Gampong Gunci Nyaris Hilang Disapu Banjir

9 Desember 2025 - 09:40 WIB

Pemkab Aceh Utara Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari

8 Desember 2025 - 18:33 WIB

Respons Cepat Bencana, Yonzipur 16/DA Kirim Dua Mobil Air Bersih ke Bireuen dan Pidie

8 Desember 2025 - 16:14 WIB

Trending di Aceh