Lhokseumawe, Harianpaparazzi.com – Warga Lhokseumawe dibuat geram. Jalan menuju Gedung Diklat milik Pemerintah Kota Lhokseumawe di Gampong Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat, yang baru selesai diperbaiki setahun lalu kini kembali hancur. Kondisinya kini rusak parah di banyak titik, aspal mengelupas, retak, bahkan patah-patah.
Padahal, proyek yang dikerjakan tahun 2024 itu diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan berkendara serta memperlancar mobilitas masyarakat. Sayangnya, harapan tinggal harapan. Jalan tersebut justru kembali rusak dalam waktu singkat.
Seorang warga yang ditemui di lokasi menuturkan bahwa kerusakan mulai terlihat tak lama setelah proyek rampung.
“Kalau tidak salah baru lima bulan selesai dikerjakan, jalannya sudah malai rusak. Ini kayaknya dikerjakan asal-asalan,” ujar warga tersebut dengan nada kecewa.
Ia juga menyayangkan kualitas pengerjaan proyek yang terkesan asal jadi dan tidak mengikuti standar operasional yang semestinya.
“Kami meminta kepada walikota untuk menindaklanjuti masalah tersebut, walaupun pembangunan jalan ini sebelum pak wali menjabat, dan kedepan semoga pembangunan di Lhokseumawe benar-benar dikerjakan sesuai SOP,” harapnya
Pantauan media ini pada Jumat, 29 Agustus 2025, menunjukkan kondisi jalan yang memprihatinkan. Beberapa bagian aspal terlihat mengelupas parah dan pecah-pecah, membuat warga khawatir akan keselamatan saat melintas.
Menurut data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Lhokseumawe, proyek ini bernama Pembangunan Jalan Tengku Hasballah Puteh (Gedung Diklat) dan menelan anggaran hampir Rp471 juta. CV. Elang Pantai Konstruksi ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Lhokseumawe, Faisal, mengakui bahwa proyek tersebut memang dibangun di atas tanah yang labil.
“Tanah di daerah itu memang sering turun, rumah-rumah warga pun banyak yang retak, tapi jalan itu tetap akan kita perbaiki. Nanti disisipkan saat ada pekerjaan aspal lain,” jelas Faisal.
Sementara itu, Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, saat diminta keteranagnnya mengaku kecewa dengan kondisi pembangunan seperti itu dan akan segera menindaklanjuti masalah ini.
“Parah juga kalau seperti itu. Nanti saya cek dulu ke dinas, dan saya akan panggil dinas terkait,” tegasnya.
Warga kini berharap agar pemerintah tak hanya memberikan janji, tetapi juga aksi nyata. Karena bagi mereka, jalan bukan sekadar infrastruktur tetapi akses utama kehidupan sehari-hari. (jamal)