Menu

Mode Gelap
Sinergi Dua Sayuti, Pers dan Pemerintah Sepakat Dukung Pembangunan Kota Lhokseumawe Kemendagri Evaluasi Qanun Pajak dan Retribusi, DPRK Aceh Utara Gelar Pembahasan Lanjutan Pengadilan Lhoksukon: Sidang yang Menguji Hati Nurani Agraria Terjebak di Tebing Rinjani, Evakuasi Pendaki Brasil Terkendala Kabut Tebal Laporan Tak Terbukti, Polisi Hentikan Penyelidikan Aksi di Kantor Gubernur Aceh Terkait Empat Pulau Diwarnai Pengibaran Bendera Bulan Bintang, Tuntut Mendagri Dicopot

Aceh

Jelang Ramadhan, Sejumlah Harga Sembako Alami Kenaikan

badge-check


					Jelang Ramadhan, Sejumlah Harga Sembako Alami Kenaikan Perbesar

Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Jelang datangnya bulan suci Ramadhan, sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Pajak Pagi mengalami kenaikan. Kenaikan ini terjadi pada harga telur ayam, telur puyuh, kentang, cabai besar dan cabai rawit.

Berdasarkan hasil liputan harianpaparazzi.com, wawancara bersama para pedagang sembako yang ada di pasar Pajak Pagi. Menjelang bulan suci Ramadhan, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga.

Seperti di Pasar Pajak Pagi misalnya. Telur ayam yang sebelumnya seharga Rp 45 ribu menjadi Rp 50 ribu per papan. Begitu juga telur puyuh yang juga mengalami peningkatan. Dari harga Rp. 42 ribu menjadi Rp. 47 ribu per papan besar.

Bahan dapur juga mengalami peningkatan seperti cabai rawit merah besar dan kentang yang harganya melonjak drastis menjelang bulan Ramadhan. Cabai rawit merah yang sebelumya Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu.

Cabai merah besar mencapai Rp 35 ribu yang sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram. Kentang juga mengalami lonjakan yang sebelumnya Rp. 13 ribu sampai Rp. 20 ribu menjadi Rp.25 ribu dari hasil wawancara dengan salah satu pedagang rempah-rempah yang ada di pasar pajak pagi.

Selain itu kenaikan harga menjelang Ramadan juga dialami oleh Tomat dan juga wartel. Tomat mencapai Rp. 15 ribu per kilo yang sebelumnya Rp 8 ribu. Wartel mencapai Rp 14 ribu yang sebelumnya Rp 9 ribu per kilogram.

Fenomena naiknya harga sembako jelang Ramadan sepertinya dianggap hal yang wajar. Mukarji (25), salah satu pedagang sembako di Pasar pajak pagi mengaku menaikkan harga cabai rawit lantaran harga baku yang juga ikutan naik, serta ditambah dengan stok cabai merah yang rusak akibat hujan.

“Ya mau bagaimana lagi mas. Pasar pajak pagi, harga bahan pokok juga mau ga mau tetap naik mas jadi lakunya juga berkurang karena musim hujan mas,” ujar Mukarji kepada harianpaparazzi.com, Rabu (26/02/2025).

Ia juga menambahkan bahwa para pembeli tidak ada yang mengeluh karena harga yang naik menjelang bulan ramadhan. 

“Tidak ada yang mengeluh, sudah memaklumi semua. Kalo dulu-dulu itu titik-titik demo-demo, kalo sekarang endak ada.” Tegasnya.

Fenomena kenaikan harga sembako menjelang bulan Ramadan tampaknya sudah menjadi siklus tahunan yang diterima oleh pedagang dan pembeli.

Meski demikian, faktor cuaca dan pasokan barang tetap menjadi tantangan yang mempengaruhi stabilitas harga di pasar tradisional seperti Pasar Pajak Pagi. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemendagri Evaluasi Qanun Pajak dan Retribusi, DPRK Aceh Utara Gelar Pembahasan Lanjutan

25 Juni 2025 - 16:43 WIB

Pengadilan Lhoksukon: Sidang yang Menguji Hati Nurani Agraria

24 Juni 2025 - 22:06 WIB

Membongkar Persoalan Sengketa Tanah 110 Hektar di Langkahan

24 Juni 2025 - 22:04 WIB

Warga Atu Gajah Desak Penegak Hukum Periksa Kepala Inspektorat dan Camat Bebesen

23 Juni 2025 - 15:38 WIB

Kapolda Aceh Resmi Tutup Kejurda Merpati Putih Piala Kapolda 2025

23 Juni 2025 - 13:27 WIB

Trending di Aceh