Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Jalan berlubang dan rusak mendominasi di jalur Provinsi Aceh – Sumut di Aceh Tenggara bakal membahayakan pengguna jalan saat musim hujan.
Menjelang akhir tahun Badan jalan Nasional di Aceh Tenggara di sejumlah titik dari perbatasan Kutacane menghubungkan ke Sumatera Utara (Medan) bertaburan lubang sepanjang jalan.
Selain itu juga kondisi jalan retak-retak, bergelombang ada di beberapa titik lokasi.
Kerusakan jalan seperti ini terlihat di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Ketambe, Kecamatan Badar, Desa Sabilussalam, Lawe Loning dan sekitarnya dalam Kecamatan Lawe Sigala -gala.
Lalu Desa Lawe Dua dan sekitarnya Kecamatan Bukit Tusam serta di depan lapangan Ahmad Yani (Kota).
Kemudian Kecamatan Semadam yakni Desa Kuning dan sekitarnya Kecamatan Bambel, Kota Kutacane Kecamatan Babussalam dan sejumlah titik lainnya di wilayah Satker PPK 35 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh.
“Setiap tahun dialokasikan anggaran miliaran untuk perawatan jalan Nasional di Aceh Tenggara. Namun, tak pernah tuntas diperbaiki,” kata Fikri, seorang Aktivis pada harianpaparazzi.com, Selasa (10/12/2024)
Ia mengakui, perbaikan jalan setiap tahunnya terkesan asal-asalan dikerjakan, karena tak lama diperbaiki atau di patching rusak kembali.
Bukan hanya itu juga saluran parit juga tersumbat di sejumlah titik dan penggalian tak merata dan terkesan dipilah-pilah serta mencari lokasi yang mudah sehingga setiap musim penghujan jalan Nasional seperti kolam renang di lintasan jalan Nasional Kutacane- Medan.
“Kami minta jalan Nasional di wilayah kerja PPK 35 BPJN Aceh sepanjang 72 kilometer harus diperhatikan kerusakan jalan dan saluran parit.” jelasnya.
Misalnya, jalan berlubang, bergelombang, retak-retak buaya seperti Batu Dua Ratus dan sekitarnya, Desa Pasar Puntong Kecamatan Semadam dan Babul Makmur.
Fikri juga mengatakan, Saat ini kendaran dari luar daerah mulai ramai melintas ke Aceh Tenggara, karena memasuki liburan akhir tahun.
Jadi, jalan-jalan dan rambu-rambu lalulintas agar terpajang di lokasi-lokasi yang rawan terjadi kecelakaan berlalu lintas di daerah itu.
“Ini penting karena banyaknya kendaraan dari luar Aceh masuk ke Agara tentunya sangat penting rambu-rambu lalu lintas dan jalan diperbaiki,” Pintanya. (Azhari)