Menu

Mode Gelap
Kecelakaan Maut di Lhokseumawe, Mahasiswa Tewas, Satu Kritis, Pelaku Kabur “Membebaskan Jiwa yang Terbelenggu: Jalan Panjang Aceh Utara Menuju Bebas Pasung 2025” Puluhan Korban Penipuan Toko Emas di Langsa Desak Polisi Tuntaskan Kasus yang Sudah 3 Tahun Terbengkalai Satu Anggota Polri Korban Aksi Penyerangan KKB di Wamena Dirujuk ke RS Bhayangkara Kramat Jati DPR dan DPD RI Minta Presiden Prabowo Batalkan SK Mendagri Soal Empat Pulau di Singkil Yang Diklaim Milik Sumut PWI Lhokseumawe Bersilaturahmi dengan Kapolres, Bahas Profesionalisme Pers dan UKW

News

BKKBN: Program Bangga Kencana Wujudkan Generasi Berkualitas

badge-check


					BKKBN: Program Bangga Kencana Wujudkan Generasi Berkualitas Perbesar

TANAH DATAR, harianpaparazzi.com — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 di Provinsi Sumatera Barat.

Sosialisasi yang digelar bersama Komisi IX DPR RI ini berlangsung di Gedung Serbaguna Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Kepala Tim Advokasi, KIE, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Rismiati mengatakan, program Bangga Kencana penting dilakukan untuk mewujudkan generasi berkualitas.

“Generasi berkualitas itu adalah anak yang sehat. Untuk mewujudkan itu, stunting menjadi tantangan terberat,” kata Rismiati dalam paparannya.

Menurut Rismiati, angka stunting di Sumatera Barat masih tinggi. Untuk itu, kata dia, BKKBN telah merumuskan 8 fungsi keluarga untuk menekan angka stunting.

“Fungsi keluarga itu adalah, agama, pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan dan reproduksi. 8 fungsi keluarga ini penting diterapkan, agar lahir anak yang berkualitas,” terang Rismiati.

Lebih lanjut Rismiati menyebutkan upaya pencegahan dimulai dari calon pengantin dan mereka harus benar-benar paham, mulai saat hamil, memeriksakan kandungan, hingga konsumsi makanan bergizi.

“Jangan sampai terjadi pernikahan usia dini. Karena sistem reproduksi anak di bawah 20 tahun itu belum matang,” ujar dia.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam menyampaikan bahwa perlu adanya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam penanganan stunting.

“Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Jika semua pihak berkolaborasi, pemenuhan gizi anak-anak stunting tidak mustahil dicapai,” kata Suir Syam.

Suir Syam menjelaskan bahwa cara paling efektif adalah dengan terus menyampaikan kepada masyarakat, lewat sosialisasi dan edukasi.

“Kita terus saling mengingatkan dan menyampaikan pentingnya pencegahan stunting dilakukan sejak dini,” katanya.

Kemudian kader-kader yang menjadi ujung tombak diharapkan tetap terus datang ke rumah-rumah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Analisis Kesejahteraan Keluarga DPMDPPKB Kabupaen Tanah Datar, Anita Rahmawati Annur, para kader, serta tamu undangan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kapolri Dampingi Presiden Panen Raya Jagung Kuartal II, Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

5 Juni 2025 - 13:26 WIB

Fadli Zon Resmi Menjabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mengawal Warisan Kebudayaan dan Kepahlawanan

5 Juni 2025 - 09:06 WIB

Mahasiswa Komunikasi Gender UHAMKA Kunjungi Humas Setjen DPR RI

4 Juni 2025 - 16:20 WIB

Tiba di Nabire, Dirjenpas Langsung Sambangi Petugas Lapas Yang Terluka

3 Juni 2025 - 20:39 WIB

Optimalkan Lahan di Cimahi, Lanud Husein Sastranegara Dukung Ketahanan Pangan

3 Juni 2025 - 19:37 WIB

Trending di News