Lhokseumawe, Harianpaparazzi.com — Setelah enam bulan pengerjaan, proyek pembangunan drainase di ruas jalan batas Aceh Utara–Kota Lhokseumawe, tepatnya di kawasan Buket Rata hingga Alue Awe, kini memasuki tahap akhir. Jumat (31/10), lintasan strategis yang menjadi jalur elak Medan–Banda Aceh itu dinyatakan lolos uji trafik dan mulai diaspal.
Proyek senilai Rp4,8 miliar yang bersumber dari APBA tahun 2025 ini dikerjakan untuk menggantikan gorong-gorong lama berbahan aramco yang jebol akibat usia dan beban kendaraan berat. Kondisi itu sebelumnya kerap menyebabkan genangan air di titik simpang Buket Rata hingga Alue Awe, yang selama ini menjadi jalur alternatif pengurai kemacetan di pusat kota.
Staf pelaksana lapangan PT Dua Berlian Group, Mardian Syah, mengatakan seluruh tahapan pengujian telah dilakukan sebelum izin uji trafik diterbitkan. “Kami sudah lakukan uji mutu, uji tekan, hingga ketebalan beton di Laboratorium Politeknik Negeri Lhokseumawe. Hasilnya sesuai standar, sehingga konsultan pengawas memberi izin uji trafik,” ujarnya kepada Harian Paparazi.
Mardian menjelaskan, selama dua hari pengujian, kendaraan berbagai jenis melintas normal di atas struktur box culvert tanpa kendala. Ia menambahkan, dinding beton yang masih tampak kasar akan dilapisi semen halus pada tahap finishing. “Sebelum itu, kami akan menyempurnakan jalur aliran air dan menyelesaikan sayap pelindung serta pelapis gorong-gorong agar lebih kuat menahan tekanan,” jelasnya.
Sementara itu, Isnanda, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jalan Elak dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh, membenarkan hasil uji trafik tersebut. “Kestabilan struktur sudah memenuhi standar uji laboratorium. Jalan sudah bisa dilintasi semua jenis kendaraan, dan akan dibuka permanen dalam dua hari ke depan,” katanya.
Isnanda juga mengingatkan kontraktor agar menuntaskan pekerjaan sesuai prinsip tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya. “Masih ada tahapan akhir yang perlu diselesaikan, terutama penyempurnaan gorong-gorong dan pelapisan dinding beton,” ujarnya menegaskan.
Jalur elak Alue Awe–Kreung Mane sepanjang 32 kilometer merupakan salah satu ruas vital yang menghubungkan dua kabupaten, sekaligus mengurai beban lalu lintas berat dari pusat Kota Lhokseumawe menuju Aceh Timur dan Aceh Utara. Proyek ini menjadi bagian dari program strategis nasional di bawah pengawasan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah Aceh.
Dengan selesainya uji trafik, jalur ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas kendaraan logistik dan masyarakat serta mengurangi kemacetan di jalur Lintasan Medan –Banda Aceh dan mempersingkat jarak tempuh. Selain itu, sisa pengerjaan pada tahap finishing dapat dikerjakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. (firdaus)







