Lhokseumawe, harianpaparazzi.com – Pihak Bea dan cukai Kanwil Aceh, Sabtu (18/5) dinihari berhasil menangkap satu unit Kapal Nelayan KM Indah Dua yang berisikan sedikitnya 591 Dus/bal rokok ilegal merek Niken asal negara Vietnam di perairan Lhokseumawe-Aceh Utara.
Keterangan dihimpun Wartawan menyebutkan, dalam penangkapan tersebut pihak Kanwil Bea Cukai Banda Aceh dan pihak KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai)-Lhokseumawe juga mengamankan empat Anak Buah Kapal (ABK) .
Adapun anak buah kapal yang berhasil diamankan dalam penangkapan tersebut yaitu, Muhammad Raja (18), pekerjaan nelayan alamat Desa Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang-Aceh Utara, dan Alamsyah (53) tahun, pekerjaan nelayan, alamat Desa Kuala cangkoi Kecamatan lapang Aceh Utara. Sementara dua lainnya belum diketahui identitasnya.
Menurut keterangan dari salah seorang ABK kapal Indah dua tersebut, pemilik rokok dan kapal tersebut adalah diduga milik seorang Oknum anggota kepolisian.
Hingga berita ini naik tayang Barang Bukti (BB) berupa 591 Dus/Bal (1 Dus=50 Kotak/Slop. 1 Kotak 50 bungkus) rokok Ilegal beserta ABK-nya masih dilakukan pemeriksaan di kantor KPPBC Jl.Iskandar Muda-Lhokseumawe
Sementara kapal nelayan KM Indah Dua masih bersarang di Pelabuhan Krueng Geukuh dalam pengawasan pihak Bea dan Cukai setempat.
Bungkam
Pihak Bea dan Cukai sebelumnya enggan memberikan keterangan kepada Wartawan, bahkan wartawan media ini yang coba datang ke Kantor KPPBC Lhokseumawe pada Sabtu (18/5) siang sempat tidak diizinkan menjumpai pejabat Bea dan Cukai kendati pejabat dan tim dari kanwil sedang berada di kantor KPPBC Lhokseumawe.
Pejabat Bea dan Cukai Lhokseumawe, Kasi P2PK, Putra via telepon membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun ketika ditanya kronologisnya Putra enggan berkomentar terkait penangkapan rokok ilegal tersebut.
“Kami tidak punya kewenangan memberikan konfirmasi bang silakan ke kanwil saja yang lagipula saya masih diluar kota, ” kata Putra.
Sumber lainnya menyebutkan, Oknum pejabat KPPBC dan Tim dari kantor Wilayah Bea Cukai Aceh memang enggan membuka kasus penangkapan tersebut ke publik, disamping barang yang ditangkap itu diduga milik Oknum anggota kepolisian juga disebut-sebut ada upaya untuk men-deponir kasus itu.
Karena sangat sering penangkapan barang-barang ilegal seperti penangkapan Bawang Putih, bawang merah dan lainnya di kawasan perairan Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dilakukan KPPBC Lhokseumawe tidak diketahui publik dan akhirnya kasusnya lenyap ditelan bumi alias di-86-Kan.
Kalau pun kasusnya naik, menurut sebuah sumber harianpaparazzi.com dari orang dalam kantor KPPBC Lhokseumawe sendiri, sejumlah BB-nya sudah diamankan/disembunyi oleh oknum pejabat di kantor itu.
“Pemusnahan barang bukti yang dilakukan hanya sebagai sampel dan akal-akalan pejabat saja,” kata sumber media ini. (Tri Nugroho Pangabean)