Menu

Mode Gelap
Selama 12 Tahun, Mutia Sari Antar Pasien dan Anak Yatim dengan Mobil Pribadi: “Mungkin Ini Rezeki Orang Lain” Polres Limpahkan Kasus Pembunuhan Berantai ke Kejaksaan Negeri Aceh Tenggara Dua Narapidana Lapas Kutacane Kedapatan Simpan 5 Gram Sabu RSU Cut Mutia Buka Layanan Cath Lab, Harapan Baru Bagi Penderita Jantung di Aceh Utara Quick Response,Brimob Lhokseumawe Bersama Damkar Padamkan Kebakaran Ruko Vivo Service Center di Lhokseumawe Breaking News! PSSI Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert

Aceh

Tragedi Sulfur di Kuala Langsa: Ketika Laut Dicemari, Pemerintah Diam

badge-check


					Tragedi Sulfur di Kuala Langsa: Ketika Laut Dicemari, Pemerintah Diam Perbesar

Langsa, Harianpaparazzi.com – Aktivitas lifting sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa menarik perhatian setelah sejumlah laporan menyebut terjadi tumpahan bahan kimia ke laut yang mengganggu ekosistem laut. Namun, kritik tajam pun disampaikan terhadap DPR dan Pemerintah Aceh yang dianggap gagal memberikan pengawasan tegas.

Kronologi Insiden

Menurut media lokal, aktivitas pengapalan sulfur dari Pelabuhan Kuala Langsa sempat mengalami insiden tumpahan ke laut dalam beberapa hari terakhir. Sulfur yang tumpah dapat mengubah pH air laut, membunuh mikroorganisme laut, serta memicu terbentuknya gas beracun berbahaya bagi biota dan ekosistem pesisir .

Tuduhan Penyikapan Lemah dari Pemerintah

Pemerintah Daerah Aceh—termasuk DPR Aceh dan instansi terkait—dituding membiarkan pelanggaran yang terjadi tanpa tindakan nyata. Dikhawatirkan hal ini justru menciptakan preseden buruk bagi penegakan lingkungan di Aceh.

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan

Para ahli lingkungan mengingatkan bahwa tumpahan sulfur bukanlah limbah biasa. Jika tidak ditangani cepat dan tepat, ia dapat menyebabkan kerusakan serius pada biodiversitas laut dan kesehatan penduduk yang menggantungkan diri pada hasil laut lokal. Selain itu, tindakan pencegahan seperti pemantauan kualitas air laut dan prosedur darurat yang wajib dilakukan tampaknya kurang dipatuhi .

Apa Kata PT PEMA?

Hingga saat ini, PT Pembangunan Aceh (PEMA) belum merilis tanggapan rinci atas insiden ini. Namun, beberapa media menyebut PT PEMA malah “cuci tangan,” tanpa menjelaskan secara terbuka penyebab tumpahan maupun langkah mitigasi yang dilakukan .

Seruan dari Tokoh Lingkungan dan Publik

Penggiat lingkungan dan sejumlah tokoh masyarakat mendesak transparansi penuh atas kejadian ini. Mereka menuntut audit independen serta tanggung jawab hukum dari perusahaan pelaksana dan pejabat pemerintah yang lalai.

Kesimpulan

Tumpahan sulfur di laut Kuala Langsa menimbulkan kekhawatiran serius terhadap dampak ekologis dan kesehatan masyarakat pesisir. Namun reaksi yang minim dari pihak DPR dan Pemerintah Aceh memperkuat persepsi bahwa ada kecenderungan “tutup mata” terhadap pelanggaran. Para pakar mendesak agar investigasi dan tindakan tegas segera dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dan perlindungan lingkungan.(tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sepanduk Larangan Masuk Hutan di Aceh Utara Kerap Hilang

27 Oktober 2025 - 14:10 WIB

Air PDAM Tirta Pase Aceh Utara Kembali Keruh, Warga Mengeluh

25 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional ke-10 Bersama Pemkab Aceh Tenggara

23 Oktober 2025 - 20:55 WIB

Ambulans RS Cut Meutia Langsa Tabrak Pemotor di Aceh Utara, Polisi Duga Ada Kelalaian Sopir

23 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Plt. Geuchik Blang Majron Mundur, Tuha Peut Sudah Laporkan ke Bupati: Dana Desa Rp465 Juta Belum Jelas Pertanggungjawabannya

23 Oktober 2025 - 14:09 WIB

Trending di Aceh