Aceh Utara, harianpaparazzi.com – Pendopo Bupati Aceh Utara di Jalan Merdeka, Kota Lhokseumawe, malam itu menjadi saksi untuk Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Diselimuti oleh Langit Lhokseumawe yang mulai gelap seakan melindungi Dialog Hangat di Pendopo ini dengan keintiman, tentang Masa Depan Media dan Tanah Pase.
Dipimpin Sayuti Achmad, rombongan pengurus JMSI berkunjung untuk memohon restu dari Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si., menjelang pelantikan mereka.
Mahyuzar, didampingi Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar, S.Sos., MAP, menyambut Sayuti sebagai Ketua JMSI, Haiqal Alfikri sebagai Bendahara, dan Iskandar sebagai Sekretaris, Jalaluddin sebagai anggota dengan suasana yang akrab dan terbuka.
Pertemuan ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan sarana bagi para pengurus JMSI untuk menegaskan komitmen mereka dalam menjaga kualitas informasi di ruang siber, khususnya di Tanoh Pase.
Restu dan Dukungan untuk JMSI
Dalam obrolan yang berlangsung selepas Maghrib tersebut, Mahyuzar menyampaikan dukungan penuh terhadap kehadiran JMSI.
“Saya sangat mendukung peran JMSI dalam menjaga kredibilitas informasi, terutama di tengah maraknya berita hoaks. Masyarakat membutuhkan media yang bisa menjadi sumber informasi akurat dan terpercaya,” ujar Mahyuzar.
Beliau menekankan pentingnya peran JMSI sebagai pengawas ruang informasi agar tetap kondusif dan bebas dari hoaks.
Baginya, keberadaan JMSI di Aceh Utara adalah upaya penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke berita yang benar, serta untuk menjaga stabilitas sosial melalui penyampaian informasi yang tepat.
Menjaga Ruang Siber dengan Integritas
Di sisi lain, Sayuti Achmad yang juga menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Lhokseumawe menyampaikan bahwa JMSI berkomitmen penuh untuk menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan iklim informasi yang sehat.
Sayuti bersama pengurus lain memaparkan visi JMSI sebagai wadah media siber yang bertanggung jawab, dengan fokus pada akurasi dan integritas dalam penyajian berita.
Mahyuzar, yang memiliki latar belakang dan wawasan luas tentang peran media dalam masyarakat, menilai kehadiran JMSI sebagai langkah positif.
Beliau mengenang bahwa beberapa tokoh JMSI di tingkat provinsi dan nasional adalah rekan-rekannya yang telah lama aktif di dunia jurnalistik. Ini semakin memperkuat kepercayaannya bahwa JMSI bisa berkontribusi nyata dalam memajukan ekosistem informasi di Aceh Utara.
Dialog Bernilai dan Refleksi Bersama
Di sela perbincangan, beberapa topik serius terkait dinamika politik Aceh Utara turut dibahas, menciptakan dialog intelektual yang kaya akan gagasan dan perspektif.
Mahyuzar menunjukkan sikapnya sebagai pemimpin yang terbuka terhadap pandangan berbeda dan menaruh perhatian khusus pada peran media dalam mencerdaskan masyarakat.
Suasana pertemuan tersebut, meski berlangsung santai, memberi kesan profesional dan produktif. Diskusi yang berlangsung di pendopo Bupati itu memperlihatkan sinergi antara pemerintah daerah dan JMSI dalam membangun media yang berintegritas.
Bagi pengurus JMSI, restu Mahyuzar adalah bekal moral dan komitmen nyata untuk menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya.
Dengan restu dari Pj Bupati Aceh Utara, JMSI Lhokseumawe dan Aceh Utara kini semakin mantap menapaki langkah awal mereka dalam mengawal ruang informasi di Tanoh Pase, menjaga agar setiap berita yang disampaikan tetap akurat dan berimbang.
Pertemuan malam itu menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan media, untuk mewujudkan masyarakat yang lebih cerdas dan terinformasi.
Menutup Malam dengan Harapan
Pertemuan berakhir dengan kehangatan yang menyisakan bekas dalam hati. Para pengurus JMSI berpamitan, membawa pulang restu yang mereka himpun malam itu sebagai bekal untuk pelantikan dan perjalanan panjang di depan.
Mahyuzar, dengan pandangan penuh kebanggaan, melepas mereka dengan senyum, seolah ingin berkata, “Kalian tak sendiri, Tanoh Pase selalu bersama kalian.”
Begitulah malam di pendopo yang berakhir dengan penuh makna, meninggalkan kenangan yang tak hanya terpatri dalam ingatan, tetapi juga sebuah ikatan yang menguatkan komitmen mereka untuk menjadi penjaga informasi di Tanah Pase. (Haiqal)