Menu

Mode Gelap
DPR dan DPD RI Minta Presiden Prabowo Batalkan SK Mendagri Soal Empat Pulau di Singkil Yang Diklaim Milik Sumut PWI Lhokseumawe Bersilaturahmi dengan Kapolres, Bahas Profesionalisme Pers dan UKW Ayahwa Terima Kunjungan Silaturrahmi JMSI Aceh Utara – Lhokseumawe Puluhan Warga Langsa Mengaku Rugi Puluhan milyar Akibat Transaksi Emas Puting Beliung Terjang Cot Girek, Lima Rumah Rusak, Balai Pengajian Porak Poranda PT PEMA Dikecam Soal Komersialisasi Sulfur dan Dugaan Pencemaran, KLHK Dinilai Lemah

Headline

Sejumlah Tokoh & Pakar Siap Sukseskan Pelantikan dan Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

badge-check


					Sejumlah Tokoh & Pakar Siap Sukseskan Pelantikan dan Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran Perbesar

Jakarta, harianpaparazzi.com — Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto aktif melakukan konsolidasi. Prabowo mendekati presiden-presiden terdahulu, diantaranya presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prabowo menjamu SBY di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa pertemuan dilakukan untuk mendengarkan masukan SBY dan Prabowo perlu pandangan menjelang pelantikan presiden.

“Terkait tugas beliau dan tantangan kepemimpinan beliau lima tahun ke depan mengingat kondisi geopolitik dan geostrategis yang sangat dinamis ke depan,” ucap Dahnil di Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan Prabowo dan SBY akan bertemu lagi dalam waktu dekat.

“Saya tidak tahu mengenai persisnya, tetapi saya rasa pasti akan ada pertemuan-pertemuan dalam waktu dekat ini juga Pak Prabowo dengan Pak SBY,” ucap Riefky.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, KH. Marsudi Syuhud meminta semua pihak menjaga stabilitas nasional, kerukunan antarsesama, mendukung transisi pemerintahan dan program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini menjadi penting agar pembangunan dapat berjalan lancar sehingga bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Semua pihak agar mendukung program yang akan dijalankan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Dukungan ini akan memastikan kelanjutan pembangunan dan kemajuan bangsa,” pinta Marsudi.

Senada, mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah mengatakan kebijakan strategis yang akan diterapkan Prabowo-Gibran mencakup beberapa sektor penting, diantaranya peningkatan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Hal ini diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti ketergantungan pada impor pangan, energi, dan manufaktur, serta permasalahan sumber daya manusia (SDM).

“Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera, serta mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Burhanuddin.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara mengatakan transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai sebagai yang paling mulus dalam sejarah Indonesia tanpa ada gejolak politik besar.

“Stabilitas politik terjaga karena kabinet Prabowo-Gibran akan diisi oleh banyak profesional, sekitar 40%, yang sejalan dengan visi kabinet zaken. Dan transisi ini yang terbaik dalam sejarah Bangsa Indonesia,” ungkap Igor.

Igor menambahkan dengan mulusnya transisi pemerintahan dapat menjaga stabilitas politik di Indonesia, apalagi banyak tokoh-tokoh yang akan membantu Presiden Terpilih juga dari kalangan profesional.

“Dari beberapa kali pergantian pemerintahan, kali ini menjadi yang termulus tanpa adanya gonjang-ganjing politik besar, berbeda dengan pemerintahan sebelumnya,” tegas Igor.

Pengamat Politik Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago mengatakan semua pihak harus mendukung transisi pemerintahan agar tidak terjadi guncangan politik dan Indonesia dapat stabil dalam melewati masa tersebut. Termasuk elite politik, juga harus mendukung pergantian tongkat estafet Pemerintahan.

“Masa transisi ini penting untuk mencegah tumpang tindih kebijakan dan memastikan program berjalan lancar hingga kabinet baru terbentuk, demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PWI Lhokseumawe Bersilaturahmi dengan Kapolres, Bahas Profesionalisme Pers dan UKW

26 Mei 2025 - 22:56 WIB

Puluhan Warga Langsa Mengaku Rugi Puluhan milyar Akibat Transaksi Emas

25 Mei 2025 - 16:19 WIB

Polri Tegaskan Ijazah Jokowi Asli dan Sah, Tidak Ditemukan Unsur Pidana

22 Mei 2025 - 17:03 WIB

Polri Kembali Kirim Pasukan untuk Misi Perdamaian PBB, Latpragas Satgas FPU 7 MINUSCA Resmi Dimulai

14 April 2025 - 20:58 WIB

Fadli Zon Ajak Qatar Kembangkan Industri Budaya Bersama Indonesia

14 April 2025 - 13:49 WIB

Trending di Headline