Lhokseumawe, Harianpaparazi.com – Mansur salah seorang pengusaha SPBU di Kota Lhokseumawe, meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengganti rugi kerusakan dinamo pompa minyak stasiun pengisian bahan bakar milikinya yang duga akibat pemadaman arus listrik tanpa adanya pemberitahuan resmi sebelumnya, Rabu (05/06).
2 Dinamo pompa yang rusak itu bila dihitung kerugiannya mencapai 12 juta, dan yang membuatnya kecewa pelayanan ke masyarakat menjadi terhambat.
Dibalik rusaknya 2 dinamo pompa itu, pihaknya harus menanggung kerugian lain, karena terpaksa melayani pembeli dengan menggunakan hitungan liter manual. Hitungan tersebut bisa saja sewaktu-waktu meleset atau takaran yang dijual per liternya lebih banyak ke pembeli.
“Nah kalo sudah seperti untuk memperbaiki pompa tersebut, kami harus memanggil teknisi Pertamina dari kota medan, dan memerlukan waktu paling cepat 2 minggu. Sedangkan biaya ganti suku cadang itu 12 juta rupiah,” ungkap Mansur.
Selain kerusakan tersebut, Mansur juga meminta PLN mengganti rugi mesin Genset miliknya, dimana mesin tersebut juga mengalami kerusakan pada hari yang sama, saat tidak stabilnya arus listrik yang diterima stasiun bahan bakar itu, dimana kerugian mencapai 140 juta rupiah.
SPBU yang terletak di desa Alue Awe Pemko Lhokseumawe, melayani konsumen selama 24 jam, dimana keberadaanya telah beroperasi selama 10 tahun lebih, melayani penjualan minyak mulai, jenis solar, Pertalite, pertamina Dex, Bio Solar, Pertamax, Pertamax Turbo dan Dexlite. (Firdaus)