Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Bupati Aceh Tenggara M. Salim Fakhri, memimpin apel deklarasi perang terhadap Narkoba, Premanisme dan terhadap penyakit masyarakat serta kampanye keselamatan berlalu lintas pada tahun 2025.
“Hidup masyarakatan khususnya di kabupaten Aceh Tenggara, dimana narkoba telah merampas banyak masa depan anak-anak bangsa,” ucapnya
Salim Fakhri juga mengatakan, bahwa premanisme menciptakan ketakutan dan merusak rasa aman bagi masyarakat, seperti minuman keras, konstitusi dan judi online dimana akar dari banyak tindakan kriminal dan konflik sosial.
“Terima kasih terkhususnya kepada jajaran Polres Aceh Tenggara yang sudah menunjukkan kinerja yang baik, begitu juga dijajaran TNI dan pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara.
Mari kita peranggi bersama-sama narkotika, dimana sebanyak 8 kasus dengan barang bukti seberat 814,8 gram ganja dengan menangkap 4 orang pengedar 7 orang pengguna dan di tahun 2025 sampai dengan bulan Mei 2025 sebanyak 2 kasus dengan barang bukti seberat 10 kg ganja.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, S. H., S. I. K,, mengucapkan kepada bapak bupati Aceh Tenggara, forkopimda dan tokoh agama yang hadir Pada kesempatan kali ini pertama-tama tentu Mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Minggu (01/06/2025)
Sebelumnya atas nama bapak Kapolda kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati dan jajaran karena acara deklarasi perang narkoba anti premanisme dan keselamatan baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Aceh.
Iqbal juga menyampaikan permasalahan lalulintas Narkoba dan premanisme. Sangatlah meresahkan masyarakat di wilayah Aceh, boleh dikatakan sangat memperhatikan Kalau mungkin ada daerah narkoba juga ada kata-kata darurat kecelakaan lalu lintas.
“Mengapa saya sampaikan seperti ini karena sebenarnya mesin pembunuh yang paling utama di Aceh ini adalah lakalantas.
“Kita melihat setiap hari ada tiga orang meninggal dunia dari data kami tahun 2024, meninggal dunia 622 orang kalau dihitung perharinya 2,9 orang meninggal dunia. Dari angka tersebut sangatlah fantastis.
Dimana yang meninggal dunia usia antara umur 17 sampai 29 tahun, ini sangatlah usia produktif pada anak-anak kita. Kemudian juga kendaraan yang terlibat dalam lakalantas roda dua 30% karena tidak pakai helm,
“Oleh karena itu saya minta seluruh yang hadir pada kesempatan hari ini, setelah ini pulang dari acara deklarasi tolong jaga anak-anak kita semua,” tegasnya (Azhari)