Menu

Mode Gelap
Kontradiktif di Tengah Euforia: Lahirnya Ribuan Koperasi Merah Putih Dibayangi Luka di Laut Aceh Utara Warga Kembalikan Bantuan “2 Butir Telur” dari PGE: Wujud Kekecewaan atas Ketidakpedulian Raksasa Migas di Aceh Utara Migas Aceh di Dua Meja: Antara Tata Kelola yang Kuat dan Inisiatif Energi Bersih JMSI Pusat: Opini di Media Bagian dari Kerja Pers, Laporan USK Dinilai Salah Tempat Polres Aceh Utara Bongkar Jaringan Penipuan Konvensional: Modus Jual Nama Polisi hingga Janji PNS Polres Aceh Utara Musnahkan 73 Kg Ganja, Kapolri Tekankan Pelayanan Pro Rakyat

Aceh

Memprihatinkan! Satu Keluarga di Aceh Tenggara Terpaksa Tinggal di Rumah Gubuk Tak Layak Huni

badge-check


					Kondisi Rumah Putra Mandari di desa Pulo Ndadap Kecamatan Lawe Alas Perbesar

Kondisi Rumah Putra Mandari di desa Pulo Ndadap Kecamatan Lawe Alas

Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Putra Mandari warga desa Pulo Ndadap, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, bersama istri dan anaknya harus hidup di sebuah gubuk tidak layak huni yang terletak di tengah perkebunan.

Gubuk yang ditempati Putra Mandari bersama keluarganya tersebut berukuran 4×3 meter yang terbuat dari papan dengan atap rumbia yang berlantaikan tanah. Sehingga disaat cuaca hujan rumah tersebut sering kebocoran.

Putra Mandari mengatakan, dirinya hanyalah seorang pekerja serabutan. Untuk kehidupan sehari-harinya saja tidaklah cukup, apalagi untuk memperbaiki rumah.

“Penghasilan saya tidak menentu, karena saya hanya bekerja serabutan. Bahkan segala bantuan dari desa pun tidak tersentuh kepada saya, tapi untuk sementara, saya ikhlaskan dan mensyukuri apa yang ada,” kata Putra kepada harianpaparazzi.com, Minggu (18/05/2025).

Ia mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya kadang diajak bekerja oleh warga yang peduli terhadap dirinya.

“Kadang ada orang baik mengajak (kerja) kuli. Jadi dari situ ada sedikit penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Sementara itu, Rusti istri Putra Mandari menambahkan, bahwa keluarganya sempat mengalami hari-hari sulit. Bahkan tidak makan seharian dan terkadang makan nasi memakai Royco (Micin), dikarenakan suaminya tidak mendapatkan rezeki.

“Kami sudah bertahun-tahun tinggal di hutan seperti ini. Keadaan yang serba kekurangan,” ucap Rusti dengan wajah sedih.

Kondisi Rumah Putra Mandari di desa Pulo Ndadap Kecamatan Lawe Alas.

Ia berharap, agar pemerintah bisa membantu untuk memperbaiki rumahnya yang tidak layak huni bisa menjadi layak dan nyaman untuk ditempati.

“Semoga saja ada bantuan dari pemerintah agar mereka bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak dan hidup yang lebih baik di masa depan,” katanya. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kontradiktif di Tengah Euforia: Lahirnya Ribuan Koperasi Merah Putih Dibayangi Luka di Laut Aceh Utara

17 Juli 2025 - 19:29 WIB

Pemerintah Aceh Peringati Hari Koperasi ke-78, 6.497 Kopdes Merah Putih Resmi Dibentuk

17 Juli 2025 - 19:26 WIB

Membongkar Carut-Marut CSR Sawit di Aceh Timur

16 Juli 2025 - 22:48 WIB

RSUD Cut Meutia Klarifikasi Soal Status Tipe C: “Kami Masih Tipe B Pendidikan”

15 Juli 2025 - 13:30 WIB

Dorong UMKM dan Pemuda Desa, PT PIM Serahkan 7 Booth Container untuk Gampong Keude Krueng Geukueh

15 Juli 2025 - 11:03 WIB

Trending di Aceh