Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Seperti diketahui, kasus tindakan medis buruk yang dilakukan oleh dokter Ike Yoganita Bangun, terhadap bocah berumur 10 tahun bernama Alkhalifi Zikri menyebabkan meninggal dunia kala itu.
Kasus ini telah masuk ke ranah hukum. Namun sangat disayangkan, kasus malapraktik itu tidak berjalan sebagaimana mestinya oleh pihak polres Aceh Tenggara.
Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi melalui Kanit PPA Bripka Rahmat Nasution mengatakan laporan kasus dugaan malapraktik di RSUD Sahudin Kutacane sudah dilakukan pemeriksaan tujuh saksi.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan sebanyak tujuh orang saksi, tiga dari pihak korban dan empat dari pihak RSUD Sahudin Kutacane,” katanya
Rahmat menyampaikan pihaknya sudah menyurati RSUD Sahudin Kutacane pada tanggal 06 Januari 2025. Perihal permintaan dokumen.
Adapun permintaan dokumen yang ditunjukkan ke RSUD Sahudin Kutacane yaitu, meminta hasil lab dan USG sebelum dan setelah operasi korban Alkhalifi Zikri serta rekam medis.
Kemudian pihak RSUD Sahudin Kutacane belum dapat memberikan dokumen tersebut, karena semua dokumen di atas merupakan komponen dari rekam medis pasien yang wajib mereka jaga kerahasiaan nya dengan akses yang terbatas.
“Pihak RSUD Sahudin Kutacane untuk pembukaan isi rekam medis harus mendapatkan persetujuan dari menteri kesehatan melalui Direktur Jenderal yang tertuang dalam pasal 36 peraturan menteri kesehatan RI nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis,” ucapnya kepada harianpaparazzi.com
Rahmat mengatakan minggu depan akan melakukan pemanggilan kepada dokter lab, anastesi, UGD dan ICU RSUD Sahudin Kutacane. Berikutnya dilanjutkan pemanggilan tim kode etik profesi yang melaksanakan tim audit.
“Setelah semua saksi selesai diperiksa maka akan dilakukan pemanggilan terhadap terlapor dr Ike Yoganita Bangun untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya. (Azhari)