Menu

Mode Gelap
Kasie Propam Polres Lhokseumawe Pimpin Giat Gaktiblin di Polsek Blang Mangat Kebakaran Melanda 10 Unit Ruko Semi Permanen di Aceh Utara Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran Polri siap menyasar jaringan Narkotika perairan Internasional melalui SATPOLAIRUD Kecelakaan Kerja, Basarnas Aceh Evakuasi 1 Orang Crew Kapal Tanker MV. Ocean Virginia Berbendera Panama 10 Rumah di Bener Meriah Ludes Dilalap “si Jago Merah”

Aceh

Aktivis Minta DPRK Aceh Tenggara Fokus Tangani Banjir

badge-check


					Aktivis Minta DPRK Aceh Tenggara Fokus Tangani Banjir Perbesar

Aceh Tenggara, harianpaparazzi.com – Salah satu Aktivis Aceh Tenggara, Bung Idham meminta kepada 30 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) yang sudah dilantik untuk serius memikirkan persoalan daerah dan mencari solusi terhadap banjir yang selalu melanda wilayah setempat.

“Kami meminta kepada DPRK Aceh Tenggara yang baru dilantik fokus dan serius memikirkan daerah. Kalian dipilih rakyat untuk memikirkan penderitaan rakyat bukan sibuk urusan yang tidak penting,” ucapnya kepada harianpaparazzi.com, Sabtu (12/10/2024).

Idham mengaku, semenjak Aceh Tenggara dilanda banjir, amatan dirinya dilapangan dari 30 anggota dewan hanya dua orang terlihat turun ke lokasi untuk meninjau penderitaan rakyat yang menderita karena banjir selalu melanda pemukiman warga.

Dirinya, mengaku, alangkah baiknya nya 30 anggota DPRK itu selaku pengawasan dan penentu anggaran untuk duduk bersama membahas dan mencari solusi terhadap mitigasi bencana di wilayah yang rawan banjir.

Kemudian, seharusnya DPRK dan pemerintah harus duduk bersama untuk membahas mitigasi bencana dan menyusun anggaran terhadap penanganan banjir. Dirinya mencontoh kan di Desa Lawe Hijo ketika hujan turun tanggul di daerah tersebut selalu jebol sehingga air meluap ke pemukiman warga.

Selanjutnya di jembatan nasional Desa Pasar Puntung Kecamatan Semadam, jembatan kuning Kecamatan Bambel itu setiap tahun langganan banjir yang selalu turun dari atas material batu dan kayu gelondongan menghantam pemukiman warga.

“Seharusnya DPRK dan pemerintah memikirkan persoalan itu untuk mitigasi bencana di tahun 2025 , agar dapat mengantisipasi hal itu tidak terjadi kembali. Kalau hanya memberikan bantuan saja, saya pun bisa dan masyarakat pun tidak mau mengharapkan itu, masyarakat mau aman dari bencana,” ujarnya. 

Idham meminta Pemerintah Aceh Tenggara dan DPRK jangan hanya tau memberikan bantuan saja tapi harus cerdas memikirkan mitigasi bencana yang terjadi untuk ditanggulangi.

“Ketika ada korban jiwa, rumah hanyut baru pihak terkait sibuk, tapi kerjakan mitigasi bencana sebelum terjadi bencana,” harapnya. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Inspektorat Aceh Utara, Indarwati Terbukti Langgar Disipliner

5 Februari 2025 - 11:37 WIB

Bongkar Indikasi Korupsi di KIP Aceh Utara, Pakar Hukum Desak Aparat Bergerak

5 Februari 2025 - 11:29 WIB

Ada Dugaan Korupsi Pengadaan Barang Rp4,6 Miliar di KIP Aceh Utara

3 Februari 2025 - 14:24 WIB

BPN Lhokseumawe Abaikan Sanggahan Masyarakat dalam Penerbitan Sertifikat Tanah

2 Februari 2025 - 22:10 WIB

Buah hasil perjuangan PPA, PT. Pema di sangsi administrasi (SA)Gakumdu LH RI

30 Januari 2025 - 12:27 WIB

Trending di Aceh