Menu

Mode Gelap
Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Bhayangkara di Blang Padang PTPL Harapan Di antara Janji Direksi Baru Pesawat Charter PT PGE Resmi Mengudara: Dukung Mobilitas Industri Migas Aceh Sinergi Dua Sayuti, Pers dan Pemerintah Sepakat Dukung Pembangunan Kota Lhokseumawe Kemendagri Evaluasi Qanun Pajak dan Retribusi, DPRK Aceh Utara Gelar Pembahasan Lanjutan Pengadilan Lhoksukon: Sidang yang Menguji Hati Nurani Agraria

Aceh

Perbaikan Irigasi Kreung Pase masih sesuai target dan berjalan lancar

badge-check


					Perbaikan Irigasi Kreung Pase masih sesuai target dan berjalan lancar Perbesar

Harian Paparazzi.com Lhoksukon – Keresahan puluhan ribu petani Aceh Utara dan di Pemko Lhokseumawe selama 4 tahun terahkir belum dapat turun ke sawah, lantaran rusaknya Irigasi Kreung Pase. Namun kini, sedikit bernafas lega karena pekerjaan perbaikannya berjalan lancar dan masih sesuai target.

PPK Irigasi Dan Rawa – II SNVT PJPA Sumatera-I, Syafrepi Hasibuan, ST menjelaskan, untuk saat ini capaian pekerjaan berkisar 60 persen dan Lonjakan persentase pekerjaan telihat dalam 2 bulan ke depan akan naik drastis, setelah usai pekerjaan pondasi.

Ungkapnya, perkerjaan yang memakan waktu berminggu-minggu, karena rekanan saat ini tengah fokus membangun pondasi bendungan sedalam 3 meter dibawah permukaan air, dari target 4,5 meter kedalamannya. Sedangkan target ketinggian nya 6 meter di atas permukaan air mengarah ke utara bendungan. Di hulu sungai Pembangunan pondasi sepanjang 16 meter, Sementara total tinggi pondasi dari pemukaan darat mencapai 20 meter atau 13 meter dari permukaan air laut,

“itulah artinya kalau kita bangun pondasi semakin dalam semakin baik, setelah pondasi selesai ini baru kita akan kerja diatas, kalau kerja dalam air enggak bisa sembarangan.

Pekerjaan pondasi ini lah memakan waktu karena harus dikerjakan dengan perlahan-lahan menjadi sempurna mengikuti gambar. Karena pondasi bangunan awal dalam air keseluruhannya harus dirombak total dengan menggunakan pondasi beton Siklop.

Kelebihan bendungan Irigasi Kreung Pase dengan Lebar bendung 37 meter, menggunakan beton bertulang k300 pelapis Mercu. Untuk Ketahanan bendungan itu sendiri diperkiarakan memiliki daya tahan 60 tahun. Menghadapi musim penghujan dalam pekerjaan pondasi, Hal ini juga diantisipasi dengan mendatangkan 4 unit mesin penyedot air. Untuk kantong lumpur perkerjaannya hampir selesai 70 persen.

Lanjutnyaa, Soal pemasangan pintu air kemungkinan akan dipasang pada bulan november 2024, setelah bendungan selesai.

Tekait, pengalihan sungai buatan ke posisi semula, hal diakui memakan waktu, namun diprediksi dalam bulan Desember pengalihan ke Bendungan juga akan selesai. Bahkan diperkirakan Januari tahun 2025, seluas 8 ribu hektar sawah mulai dari kecamatan Matang Kuli, Nibong, Paya Bakong,

Tanah Luas, Meurah Mulia, Samudra, Syamtalira Bayu dan Kecamatan Penteut Pemko Lhokseumawe, para petani dapat memfungsikan bendungan itu.

Dirinya tidak sependapat denga adanya pemberitaan dari salah satu media Nasional menginformasikan seakan-akan petani mengalami kerugian triliyun rupiah, akibat tidak dapat turun ke sawah, dengan cara mengalikan luas lahan 8 ribu hektar dengan harga hasil panen.

Padahal selama ini hasil pantauan pihaknya, belum terjadi gejolak dan keresahan di masyarakat, karena warga memahami pekerjaan yang dilakukan rekanan harus bertahap.

Pelaksana proyek rehabilitasi Bendung Krueng Pase, Aceh Utara, oleh PT Rudy Jaya asal Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur telah diputuskan kontrak kerja. Hal itu disebabkan proyek multiyears (tahun jamak) yang di lelang oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh pada 2021 bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp44,8 miliar, tak kunjung selesai alias mangkrak.

Untuk melanjutkan proyek yang mangkrak itu pemerintah menambahan anggaran sebesar Rp 35 miliar lagi sehingga total dana secara keseluruhan mencapai Rp 70 miliar untuk pembangunan Bendung Krueng Pase hingga selesai. Dimana lakukan Tender ulang proyek itu dimenangkan oleh PT Casanova Makmur Perkasa, beralamat di Banda Aceh, dengan nilai kontrak Rp 22,8 miliar. (Firdaus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gas Mengalir Triliunan, Aceh Hanya Terima Rp26,7 Miliar: Transparansi Blok B Dipertanyakan

1 Juli 2025 - 16:02 WIB

Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Bhayangkara di Blang Padang

1 Juli 2025 - 12:21 WIB

Peringatan HUT Bhayangkara ke-79, Ini Harapan Kapolres Aceh Tenggara

1 Juli 2025 - 12:19 WIB

PTPL Harapan Di antara Janji Direksi Baru

30 Juni 2025 - 22:43 WIB

Panglong Liar Menjamur di Lhokseumawe, Diduga Tampung Kayu Curian

28 Juni 2025 - 22:55 WIB

Trending di Aceh