Lhoksukon, Harianpaparazzi – Udara mendung yang bergelayut siang itu tiba-tiba berubah menjadi gulungan angin kencang. Hanya dalam hitungan menit, suasana tenang di Cot Girek berubah menjadi kepanikan. Atap rumah beterbangan, balai pengajian roboh, dan aliran listrik lumpuh total.
Peristiwa puting beliung yang terjadi pada pukul 13.54 WIB tersebut memorakporandakan lima rumah warga dan satu balai pengajian di sejumlah gampong di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara. Cuaca ekstrem ini tak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menorehkan trauma dan kepanikan bagi warga.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K. melalui Kapolsek Cot Girek Iptu Ade Syahputra, S.H. membenarkan kejadian itu. Menurutnya, dampak kerusakan cukup menyebar dan signifikan.
“Di Dusun Afdeling 1 Karet Gampong Cot Girek, rumah milik Muhammad Sulaiman (38) dan Julian (82) rusak berat di bagian atap. Sementara di Gampong Alue Drien, rumah M. Saleh (37) dan Balai Pengajian milik Ramli Husen mengalami kerusakan parah,” jelas Iptu Ade, Jumat (23/5).
Kerusakan lainnya dilaporkan di Gampong Beurandang Dayah dan Gampong Lueng Baro, masing-masing menimpa rumah milik Sumardi (48) dan Nurbari Ibrahim. Bagi warga, kehilangan atap bukan hanya tentang struktur, tapi juga tentang rasa aman yang runtuh bersamanya.
Lebih dari sekadar bangunan yang rusak, bencana ini juga menyebabkan gangguan listrik dan komunikasi. Warga terisolasi secara teknologi selama beberapa jam, menambah tekanan psikologis di tengah situasi darurat. Pemulihan jaringan baru dapat dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB.
“Personel kami bersama aparatur gampong terus melakukan pendataan lanjutan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk percepatan bantuan darurat,” lanjut Iptu Ade.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun pihak kepolisian mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa datang sewaktu-waktu, terutama di wilayah-wilayah rawan angin kencang.
Kejadian ini menambah daftar dampak nyata perubahan iklim yang kian ekstrem. Di balik angka dan data, ada masyarakat yang terguncang, ada pengajian anak-anak yang terganggu, dan ada kehidupan sederhana yang mendadak harus mulai dari titik nol. (firdaus)