Banda Aceh, Harianpaparazzi.com – PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) memberikan klarifikasi sekaligus bantahan tegasterhadap pemberitaan yang menyoroti dugaan maladministrasidan hilangnya sulfur dari Pelabuhan Kuala Langsa. Tuduhanbahwa sulfur hasil kerja sama antara PT Medco E&P Malakadan PT PEMA disebut “raib” serta adanya aktivitas “truk-truktronton yang meluncur ke Medan setiap malam” adalah tidakbenar, tidak berdasar, dan tidak didukung oleh fakta lapangan.
Fakta Kuantitas dan Stok Sulfur
Klaim mengenai hilangnya stok sulfur (stockpile) di Pelabuhan Kuala Langsa sepenuhnya bersifat spekulatif. Berdasarkan data logistik dan catatan inventaris harian PT PEMA, stok sulfur di lokasi tersebut tetap stabil dan tidak menunjukkan adanyaperubahan signifikan dari hari ke hari.
“Di Stok Stabil: Berdasarkan data logistik dan inventaris hariankami, stok sulfur yang ada di Pelabuhan Kuala Langsa tidakmenunjukkan adanya perubahan signifikan dari hari ke hari. Jika terjadi kegiatan pemuatan besar-besaran seperti yang diberitakan, hal itu pasti akan tercermin dalam pengurangandrastis pada catatan stok. Bukti fisik dan catatan inventaris kami membuktikan bahwa stok berada dalam jumlah yang wajar dan terpantau,” ujar Rahmat Riski, Manager Teknikal dan OperasiPT PEMA.
Lebih lanjut, PT PEMA menegaskan bahwa tidak adapengiriman sulfur baru dari fasilitas produksi PT Medco E&P Malaka ke stockpile Kuala Langsa setelah periode turn around (perawatan besar). Oleh karena itu, mustahil terjadi kegiatanpemuatan sulfur dalam volume besar ke truk-truk bermuatan 25–30 ton seperti yang dituduhkan, karena stok yang ada saat inimerupakan stok yang masih terpantau dan tercatat sebelumperiode tersebut.
Bantahan atas pemberitaan Pengiriman ke Medan, PT PEMA juga dengan tegas membantah tuduhan mengenai adanyaaktivitas pengangkutan sulfur menggunakan truk-truk tronton keMedan pada malam hari berasal dari stockpile kuala langsa.
PT PEMA memastikan tidak ada kegiatan pemuatan sulfur yang sedang berlangsung dari Pelabuhan Kuala Langsa menujuMedan. kita meminta seluruh pihak agar melakukan verifikasidan konfirmasi ke kita dulu dan kita juga mendorong untukmenunjukkan bukti valid seperti dokumen manifest pengiriman, rekaman CCTV, atau saksi kredibel yang dapat menguatkanklaim tersebut. Hal ini supaya tidak ada informasi yang tidakbenar dan menyesatkan publik.
PT PEMA berkomitmen untuk menjaga prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam setiap kegiatan operasionalnya.
“kami mempertanyakan segala bentuk pemberitaan yang tidakberdasar dan menimbulkan fitnah kepada PT PEMA. dan kalaupun terbukti ada pencurian atau ada yang tidak sesuaiterhadap sulfur stockpile kuala langsa kami tidak akan tinggaldiam dan akan memproses hal tersebut kepada pihak yang berwenang.” tutup Rahmat Riski.