Lhokseumawe, Harianpaparazzi.com – Komitmen Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk membuka lebar pintu investasi lintas sektor kini mulai membuahkan hasil. Langkah progresif itu ditandai dengan kehadiran Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH, MH, bersama Direktur Utama PT. Pembangunan Lhokseumawe (PT. PL), Habibillah, SE, dalam serangkaian pertemuan strategis dengan sejumlah calon investor nasional di Jakarta.
Pertemuan maraton selama dua hari itu berlangsung dinamis, diawali dengan agenda pembahasan penguatan sektor transportasi darat, laut, dan udara bersama manajemen Kinwin Auto dan PT. Steady Safe Tbk di Hotel InterContinental Jakarta, Senin (7/7). Dalam forum itu, Pemerintah Kota Lhokseumawe menegaskan visinya membangun infrastruktur sebagai tulang punggung kawasan ekonomi strategis di barat Indonesia.
“Lhokseumawe memiliki posisi geografis yang sangat strategis, dengan potensi besar di sektor energi dan logistik. Kami ingin menjadi mitra yang tumbuh bersama pelaku usaha berkomitmen,” tegas Sayuti Abubakar dalam pertemuan tersebut.
Tak berhenti di sana, pada hari yang sama, pertemuan kedua digelar di kantor operasional PT. Steady Safe Tbk, Jakarta Selatan. Kali ini, pemerintah kota menjajaki kerja sama dengan Pabrik Pupuk Prestige, perusahaan bioteknologi asal Jawa Tengah. Pertemuan ini membahas integrasi teknologi Internet of Things (IoT) dan drone dalam mendukung sektor agribisnis berbasis efisiensi dan ramah lingkungan, mencakup pertanian, peternakan, perkebunan, hingga perikanan.
Direktur PT. PL, Habibillah, menyampaikan bahwa konsep kerja sama dengan produsen pupuk tersebut diarahkan agar pihaknya menjadi distributor utama regional Aceh, dengan rencana awal berupa peluncuran pilot project dalam waktu dekat.
“Kami sedang menyiapkan konsep kemitraan jangka panjang, dan para investor telah menyatakan komitmen awal untuk hadir langsung ke Kota Lhokseumawe,” kata Habibillah kepada wartawan Paparazi.com, Selasa (9/7).
Di hari kedua kunjungan, fokus pembicaraan bergeser ke potensi pengembangan industri pengalengan produk perikanan. Pemerintah Kota menjanjikan dukungan penuh, mulai dari penyediaan lahan hingga percepatan proses perizinan. Ini menjadi bukti konkret bahwa Pemko Lhokseumawe tidak sekadar menawarkan peluang, tapi juga menyiapkan infrastruktur kebijakan dan teknis.
Meski belum seluruhnya dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), semangat optimisme telah menyala. Pemerintah Kota memastikan kesiapan lahan sebagai langkah awal keseriusan, diikuti komitmen jangka panjang untuk memperkuat ekosistem investasi yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Menanggapi isu infrastruktur yang selama ini menjadi kendala, Habibillah menegaskan, “Wali Kota langsung mengambil komando. Infrastruktur yang menjadi hambatan akan segera ditangani dengan solusi nyata.”
Tak hanya fokus pada modal dan pembangunan fisik, pendekatan yang dilakukan juga menyentuh sisi sosial dan psikologis masyarakat. Salah satu indikatornya adalah komitmen menyerap tenaga kerja lokal.
“Kami akan memprioritaskan penempatan tenaga kerja dari masyarakat Lhokseumawe sendiri. Investasi bukan sekadar bisnis, tapi juga alat untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” tambahnya.
Langkah-langkah diplomasi ekonomi ini menjadi bagian dari visi besar Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk keluar dari stagnasi dan membuka halaman baru dalam pembangunan daerah. Dengan kolaborasi publik-swasta yang terukur dan terarah, kota ini kini menyongsong babak baru sebagai simpul pertumbuhan ekonomi strategis di barat Indonesia. (firdaus)