Menu

Mode Gelap
Kasie Propam Polres Lhokseumawe Pimpin Giat Gaktiblin di Polsek Blang Mangat Kebakaran Melanda 10 Unit Ruko Semi Permanen di Aceh Utara Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran Polri siap menyasar jaringan Narkotika perairan Internasional melalui SATPOLAIRUD Kecelakaan Kerja, Basarnas Aceh Evakuasi 1 Orang Crew Kapal Tanker MV. Ocean Virginia Berbendera Panama 10 Rumah di Bener Meriah Ludes Dilalap “si Jago Merah”

Kolom

Kajian Energi Terbarukan pada Daerah Kepulauan Banyak Aceh Singkil

badge-check


					Arnawan Hasibuan, S.T., M.T., Ph.D Perbesar

Arnawan Hasibuan, S.T., M.T., Ph.D

Oleh: Arnawan Hasibuan, S.T., M.T., Ph.D.

SAAT ini pengembangan sumber energi terbarukan untuk pembangkit listrik sangat menonjol. Hal ini dilakukan untuk mengatasi berkurangnya ketersediaan sumber energi fosil. Selain itu, pembakaran sumber energi fosil berdampak pada pencemaran lingkungan dan produksi emisi gas. Berdasarkan ketersediaan sumber energi dan dampak lingkungan yang kecil, PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) memiliki potensi energi yang besar untuk dieksplorasi.

Kepulauan Banyak di Aceh Singkil- Indonesia telah dikembangkan sebagai destinasi pariwisata yang berpotensi besar mendatangkan devisa daerah. Peningkatan jumlah pengunjung ke kawasan Kepulauan banyak tentu akan berdampak kepada peningkatan kebutuhan akan energi listrik. Sedangkan konsumsi listrik di wilayah ini hanya dipasok dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel. Untuk menjaga kelestarian Kepulauan Banyak dari dampak lingkungan akibat penggunaan listrik berbasis fosil, perlu dikembangkan alternatif energi terbarukan. Penelitian ini akan mengkaji potensi energi terbarukan berbasis PLTB dan PLTS di kepulauan banyak tersebut. Kajian potensi energi terbarukan pembangkit listrik tenaga angin dan surya ini dilakukan untuk memperkirakan hasil yang didapat serta membandingkan energi yang dihasilkan dari kedua sistem pembangkit tersebut.

Penelitian telah dilakukan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai keputusan untuk menentukan potensi serta penempatan PLTB dan PLTS yang optimal. Ada dua tahapan utama yang dilakukan dalam penelitian ini. Pertama, melakukan perhitungan kecepatan angin dan intensitas cahaya matahari melalui survey lapangan dan mengumpulkan data- data dari BMKG dan NASA agar dapat diketahui energi potensial angin dan energi surya di kepulauan Banyak tersebut. Kedua, menentukan model penilaian dengan memprioritaskan pilihan potensi lokasi energi angin dan energi surya dengan mempertimbangkan keamanan, titik penempatan yang optimal, stabil dan efisien.

Kajian ini menghasilkan diketahuinya potensi energi terbarukan pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga bayu yang optimal pada pulau-pulau tertentu sesuai potensi dan kebutuhan yang ada untuk bisa memberi rekomendasi pembangkit listrik yang paling tepat untuk digunakan di Kepulauan Banyak.

Penelitian yang dilakukan ini Bersama-sama tim antara lain: Widyana Verawaty Siregar, Ph.D., Prof. Dr. Muhammad Sayuti, M.Sc., Dr. Muhammad Daud, S.T., M.T., dan beberapa mahasiswa baik dari S2 dan S1 di lingkungan Universitas Malikussaleh.

Hasil akhir penelitian ini akan dituangkan dalam laporan akhir hasil penelitian, dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus, prosiding internasional.

Foto bersama tim peneliti dan Pj.Bupati dan jajaranya dalam FGD di kabupaten Aceh Singkil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Umar

    MasyaAllah Keren Pak🙏

    Balas
  2. Umar

    MasyaAllah Keren Pak menginspirasi 🙏

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Peran Keluarga, Guru, dan Masyarakat dalam Membentuk Generasi yang Berintegritas melalui Pendidikan Karakter di Era Digital 

10 November 2024 - 11:32 WIB

Dewan Pers Tak Berhak Usir dan Segel Kantor PWI

2 Oktober 2024 - 12:07 WIB

Bung Hatta PNL: Ingin Sukses, Kuasai 8 Soft Skill Ini! 

13 Mei 2024 - 21:58 WIB

Trending di Kolom