Lhokseumawe, Harianpaparazzi.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Lhokseumawe pada Minggu sore, 7 September 2025, kembali membuka aib klasik infrastruktur kota. Ruas jalan Banda Aceh–Medan, dari depan Kampus Politeknik hingga depan Rumah Sakit Cut Mutia, tergenang air setinggi lutut orang dewasa.
Akibatnya, lalu lintas lumpuh total. Kemacetan mengular panjang sampai ke Simpang Alue Awe hingga Kedai Puntuet. Ratusan pengendara terjebak, sebagian motor mogok, sementara mobil merayap tanpa kepastian.
Fenomena ini bukan baru pertama kali. Setiap hujan deras, jalan nasional yang seharusnya jadi wajah kota justru berubah menjadi kolam raksasa. Warga sudah muak, karena penyebabnya tetap sama: drainase yang tersumbat dan tidak pernah disentuh perawatan serius.
“Drainase itu sudah lama mati suri. Kalau pemerintah peduli, pasti sudah dibersihkan. Tapi kenyataannya, kita dibiarkan terjebak banjir setiap kali hujan,” keluh seorang warga yang kecewa.
Masyarakat pun menuding dinas terkait hanya bisa duduk manis di kantor ber-AC, sementara rakyat dipaksa beradaptasi dengan genangan di jalan utama. Pertanyaannya, sampai kapan pemerintah daerah menutup mata dan membiarkan masalah klise ini terus berulang? (Tri)