Aceh Timur, harianpaparazzi.com – H. Bustami Hamzah akan berpasangan dengan Tgk H. Muhammad Yusuf A.Wahab alias Tu Sop dalam pilkada Aceh tahun 2024. Pasangan ini dipastikan mendapat dukungan besar dari 1.300 Ulama di seluruh Aceh, setelah sebelumnya Tu Sop batal berpasangan dengan Muzakir Manaf alias Mualem dari Partai Aceh.
Sumber media ini menjelaskan, jauh- jauh hari ulama kharismatik Aceh H.Muhammad Ali alias Abu Paya Pasi telah merekomendasi Tu Sop untuk berpasangan dengan Mualem, namun tiba- tiba Partai Aceh lebih memilih Wakilnya Fadlullah atau Dek Fad dari Partai Gerindra.
Sehingga Abu Paya Pasi mencabut dukungannya kepada Partai Aceh sekaligus mundur dari tiga jabatannya yaitu sebagai Anggota tuha peut lembaga wali nanggroe (LWN), Penasehat Dewan Pimpinan Partai Aceh (DPA) Partai Aceh serta ketua umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).
Keputusan pengunduran diri ini dituangkan dalam surat resmi yang ditandatangani oleh H. Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi, tertanggal Sabtu (17/8/2024).
“Saya merasa bahwa keputusan ini adalah langkah terbaik untuk semua pihak,” tulis Abu dalam surat tersebut.
Ketua Ikatan Alumni Dayah Paya Pasi, Zainuddin dalam keterangannya kepada harianpaparazzi.com mengungkapkan Abu Paya Pasi mundur karena merasa kecewa rekomendasi yang beliau sampaikan bersama para ulama dan cendekiawan dayah lainnya tidak diindahkan oleh Partai Aceh, terutama terkait calon Wakil Gubernur dan Bupati Aceh Timur.
“Abu mundur dari posisi tersebut agar keputusan yang diambil oleh Partai Aceh lebih mudah, tidak lagi tertahan dengan adanya Abu di sana. Jadi, siapa pun yang mau diangkat sebagai ketua atau wakil nantinya lebih mudah,” kata Zainuddin.
Mundurnya Abu Paya Pasi dari tiga jabatan tersebut bisa dipastikan berdampak turunnya perolehan suara Partai Aceh pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
Minta Tak memilih Partai Aceh
Selain itu, Abu Paya Pasi juga menginstruksikan seluruh alumni Dayah Bustanul Huda Paya Pasi untuk keluar dari Partai Aceh.
Instruksi ini disampaikan melalui pesan WhatsApp yang berisi imbauan agar para alumni tidak lagi terlibat atau mendukung Partai Aceh, MUNA, dan Lembaga Wali Nanggroe dalam bentuk apapun.