Menu

Mode Gelap
Tambang Galian C Liar di Langkahan-Aceh Utara Tak Tersentuh Hukum, Kapolsek: Saya belum Monitor Pesawat Charter PT PGE Resmi Mengudara: Dukung Mobilitas Industri Migas Aceh Sinergi Dua Sayuti, Pers dan Pemerintah Sepakat Dukung Pembangunan Kota Lhokseumawe Kemendagri Evaluasi Qanun Pajak dan Retribusi, DPRK Aceh Utara Gelar Pembahasan Lanjutan Pengadilan Lhoksukon: Sidang yang Menguji Hati Nurani Agraria Terjebak di Tebing Rinjani, Evakuasi Pendaki Brasil Terkendala Kabut Tebal

Aceh

Pesawat Charter PT PGE Resmi Mengudara: Dukung Mobilitas Industri Migas Aceh

badge-check


					Pesawat Charter PT PGE Resmi Mengudara: Dukung Mobilitas Industri Migas Aceh Perbesar

Lhoksukon, Harianpaparazzi.com – PT Pema Global Energy (PGE) resmi mengoperasikan pesawat berbadan kecil jenis DHC-6 Twin Otter dengan registrasi PK-ICI Pegasus Air Services. Peresmian pesawat tersebut berlangsung di Lapangan Terbang Landeng, Lhoksukon, Aceh Utara, Kamis (26/6/2025), disaksikan langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.

General Manager PT PGE, Resha Ramadian, dalam sambutannya mengatakan, pengadaan pesawat ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional migas di wilayah Aceh. Ia menjelaskan, kebutuhan moda transportasi cepat dan efektif mulai dirancang sejak 2021, saat PGE mulai menggencarkan eksplorasi ladang gas baru melalui survei seismik.

“Sejak awal kami berdiskusi intensif dengan BPMA. Solusi transportasi ini hadir untuk mempercepat mobilitas personel antara Banda Aceh dan Lhoksukon, terutama dalam mendukung aktivitas di wilayah kerja kami,” ujar Resha.

Pengoperasian pesawat charter tersebut telah dimulai sejak Mei 2025. Resha menambahkan, momentum ini sekaligus menjadi awal kerjasama yang lebih luas dengan berbagai perusahaan migas lainnya yang beroperasi di Aceh. Ia berharap, investasi di sektor energi semakin optimal dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pesawat DHC-6 Twin Otter yang dioperasikan oleh Pegasus Air Services ini memiliki kapasitas sekitar 19 penumpang. Jenis pesawat ini memang dikenal handal untuk penerbangan jarak pendek dan wilayah dengan infrastruktur bandara terbatas.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PT PGE. Ia menilai, kehadiran pesawat tersebut menjadi simbol kemandirian dalam pengelolaan sumber daya alam Aceh.

“Kalau saya katakan, keberadaan pesawat ini akan mendatangkan keuntungan, bukan hanya bagi PGE tapi juga bagi masyarakat luas, termasuk untuk kelancaran operasional Medco, Pase Triangle, dan perusahaan migas lainnya yang ada di Aceh,” ungkap Muzakir.

Pengoperasian bandara Landeng milik PT PGE sendiri juga tak lepas dari proses panjang koordinasi lintas instansi, mulai dari Dirjen Perhubungan Udara, Pemerintah Provinsi Aceh, hingga Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

Meski berbentuk bandara khusus untuk mendukung operasional industri migas, PT PGE membuka peluang kerjasama dengan perusahaan lain yang membutuhkan layanan penerbangan di rute serupa.

Hingga saat ini, pesawat charter PK-ICI menjadi satu-satunya moda penerbangan rutin dari Banda Aceh ke Lhoksukon untuk kebutuhan internal industri migas Aceh. (firdaus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Panglong Liar Menjamur di Lhokseumawe, Diduga Tampung Kayu Curian

28 Juni 2025 - 22:55 WIB

Tambang Galian C Liar di Langkahan-Aceh Utara Tak Tersentuh Hukum, Kapolsek: Saya belum Monitor

28 Juni 2025 - 21:36 WIB

Blang Padang Milik Masjid Raya, JMSI Aceh Ajak Pers Suarakan Dukungan untuk Mualem

27 Juni 2025 - 21:45 WIB

116 Persen Produksi Migas Aceh: Fakta, Ilusi, atau Ironi?

27 Juni 2025 - 12:15 WIB

Tgk. Adek: Jangan Jadi Zombi Anggaran, PAD Aceh Utara Tak Bisa Diselamatkan dengan Gaya Hidup Konsumtif

26 Juni 2025 - 22:12 WIB

Trending di Aceh