Aceh Utara, Harianpaparazzi.com – Kisah memilukan terungkap ketika sejumlah guru SMP Negeri 2 Syamtalira Bayu menjenguk muridnya, Muhammad Faisal, yang beberapa hari tidak masuk sekolah. Niat awal hanya untuk memastikan kondisi kesehatan dan alasan ketidakhadiran, namun kunjungan itu justru membuka fakta menyayat hati: Faisal tinggal di rumah reyot yang jauh dari kata layak huni.
Rumah sederhana di Dusun Cot Hagu, Gampong Blang Majron, Kecamatan Syamtalira Bayu, itu berdinding anyaman bambu yang rapuh dan nyaris roboh. Atapnya hanya terbuat dari daun rumbia dengan banyak lubang, membuat air hujan mudah merembes ke dalam. Lantai rumah pun masih berupa tanah basah, menjadikan suasana lembab, becek, dan tidak sehat untuk ditempati.
Pemandangan ini membuat para guru tertegun. Mereka tak menyangka, di balik semangat belajar Faisal di sekolah, tersembunyi kenyataan pahit tentang perjuangan hidup keluarganya yang bergelut dengan kemiskinan.


Ketua Tuha Peut Gampong Blang Majron, Imam Sayuti, S.Tr.Kom., M.T., membenarkan bahwa keluarga Muhammad Faisal memang telah lama masuk kategori miskin.
“Ini bukan sekadar kurang mampu, tapi memang sudah masuk kategori miskin. Mereka sangat membutuhkan rumah layak huni agar bisa hidup dengan aman dan tenang,” ujarnya.
Ia juga menyinggung soal pengelolaan Dana Desa yang dinilai belum berpihak pada masyarakat miskin dengan kondisi serupa.
“Dana Desa seharusnya bisa dialokasikan untuk membangun rumah layak huni bagi warga seperti Faisal. Namun, Tuha Peut tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat pun minim,” tambahnya dengan nada kecewa.
Warga Gampong Blang Majron bersama Tuha Peut kini berharap uluran tangan pemerintah, baik dari Baitul Mal Aceh Utara, Baitul Mal Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, hingga Pemerintah Provinsi Aceh untuk segera memberikan bantuan nyata.
Kisah Muhammad Faisal menjadi potret buram kehidupan masyarakat miskin di pedalaman Aceh Utara. Di tengah keterbatasan, ia masih berjuang menempuh pendidikan, meski harus tinggal di rumah reyot yang hampir ambruk. Dukungan semua pihak sangat dinantikan, agar Faisal dapat terus menuntut ilmu tanpa dihantui rasa cemas tentang tempat tinggalnya. (Dan)