Lhokseumawe, Harianpaparazzi – Ketersediaan stok daging sapi dan kerbau untuk tradisi meugang menyambut bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M dipastikan aman. Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Utara mencatat jumlah hewan ternak siap sembelih mencapai 6.121 ekor. Pemerintah daerah pun turun langsung ke pasar-pasar guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan daging bagi masyarakat, Selasa (25/2/2025).
Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, yang akrab disapa Ayah Wa, menegaskan bahwa pihaknya melakukan inspeksi mendadak untuk menghindari spekulasi harga yang bisa membebani masyarakat. “Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa menjalankan tradisi meugang tanpa terbebani lonjakan harga,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh Utara, Dr. A. Murtala, menyebutkan bahwa harga kebutuhan pokok, termasuk daging sapi, masih relatif stabil. “Harga daging sapi berada pada kisaran Rp150 per kilogram. Bahan pokok lainnya juga masih tersedia di pasaran dengan harga yang cukup terkendali,” katanya.

Selain memastikan kelancaran meugang, berbagai kegiatan sosial juga dilakukan, termasuk gotong royong massal di sejumlah daerah. Di Aceh Utara, ASN, Forkopimda, dan tokoh masyarakat terlibat dalam pembersihan masjid, salah satunya Masjid Raya Panton Labu. “Bersihnya masjid akan meningkatkan kenyamanan jamaah dalam beribadah di bulan suci,” tambah Murtala.
Di Kota Lhokseumawe, Forkopimda setempat juga turun ke Pasar Inpres untuk memantau harga dan ketersediaan pangan. Pemerintah Kota Lhokseumawe pun menggelar pasar murah serta memonitor pelaksanaan Gelar Pangan Murah (GPM) di Desa Hagu Selatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pangan Provinsi dan Bulog Cabang Lhokseumawe. Kepala Bulog Lhokseumawe, Muhammad Iqbal, memastikan stok beras aman menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Aceh Utara, Lilis Indriyansah, menjamin stok ternak cukup untuk 27 kecamatan. Ia juga memastikan bahwa hewan yang akan disembelih telah melalui pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi guna mencegah wabah penyakit PMK. “Petugas kami telah bekerja sama dengan Puskewan dalam memastikan kesehatan hewan ternak sebelum dipotong,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pengawasan akan terus dilakukan, mulai dari proses penyembelihan hingga penjualan di pasar tradisional dan lapak pedagang. “Ada retribusi pemeriksaan kesehatan hewan sebesar Rp27 ribu per ekor untuk meugang,” tambahnya.
Untuk harga daging meugang tahun ini, pemerintah menetapkan kisaran Rp160 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram. Berdasarkan data Tim Pengawasan Pengendalian Inflasi Daerah (PPID) Kabupaten Aceh Utara, harga 33 jenis bahan pokok juga relatif stabil. Kenaikan ringan hanya terjadi pada beberapa komoditas, seperti daging ayam yang naik dari Rp25 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram, bawang merah dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, serta cabai merah keriting dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Pantauan (GPM) Di Kota Lhokseumawe, harga sembako juga relatif stabil. Kenaikan hanya terjadi pada cabai merah, dari Rp40 ribu menjadi Rp44 ribu per kilogram, daging ayam dari Rp31 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram, serta bawang merah yang naik Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per kilogram. Adapun harga beras medium tercatat Rp186 ribu per sak (15 kg), sementara beras premium berkisar antara Rp205 ribu hingga Rp215 ribu per sak (15 kg), tergantung merek.
Dengan berbagai langkah pengawasan yang dilakukan pemerintah daerah, masyarakat diharapkan dapat menjalani tradisi meugang dengan tenang tanpa khawatir terhadap ketersediaan daging dan harga yang melonjak. (Ramadhan)