Menu

Mode Gelap
RSU Cut Mutia Buka Layanan Cath Lab, Harapan Baru Bagi Penderita Jantung di Aceh Utara Quick Response,Brimob Lhokseumawe Bersama Damkar Padamkan Kebakaran Ruko Vivo Service Center di Lhokseumawe Breaking News! PSSI Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert Kasus Pemalsuan Tanda Tangan BLT Blang Majron: Penyidik Belum Tetapkan Tersangka, Dokumen Asli Masih Misterius PWI Kota Lhokseumawe Gelar Rapat Kerja Kasat Reskrim Polres Agara Gerak Cepat, Pelaku Penganiayaan Ditangkap Dalam Dua Jam

Aceh

RSU Cut Mutia Buka Layanan Cath Lab, Harapan Baru Bagi Penderita Jantung di Aceh Utara

badge-check


					RSU Cut Mutia Buka Layanan Cath Lab, Harapan Baru Bagi Penderita Jantung di Aceh Utara Perbesar

Lhokseuamawe, Harianpaparazzi.com – Di balik dinginnya ruang laboratorium berteknologi tinggi di Rumah Sakit Umum Cut Mutia, Lhokseumawe, salah seorang putra daerah asal Lancang Garam Lhokseumawe, berdiri tegak di depan monitor besar yang menampilkan denyut kehidupan pasien mereka. Dengan gerakan terukur dan penuh konsentrasi, mereka memandu seutas kateter menembus pembuluh darah pasien menuju jantung yang selama ini berjuang mempertahankan ritmenya.


Hari itu, Jumat (17/10), menjadi momen bersejarah: RSU Cut Mutia resmi membuka layanan Catheterization Laboratory (Cath Lab), fasilitas canggih yang kini menjadi harapan baru bagi masyarakat Aceh Utara dan sekitarnya.

Putra Daerah, Dua Ahli Jantung Bertangan Dingin
Mereka adalah dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP(K).FIHA dan dr. Adi Purnawarman, Sp.JP(K)-FIFA, FasCC, dua dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang kini menjadi tumpuan rumah sakit ini. Keduanya bukan hanya ahli, tapi juga simbol dari kembalinya putra daerah untuk mengabdi di tanah kelahiran.
Dr. Adi, putra Lancang Garam, dikenal sebagai salah satu kardiolog konsultan yang telah diakui oleh organisasi kardiologi nasional hingga ASEAN. Sedangkan dr. Amir membawa pengalaman panjang dalam intervensi jantung di sejumlah rumah sakit besar di Indonesia.
Kolaborasi keduanya kini menjadi tonggak baru bagi layanan kesehatan di RSU Cut Mutia.

Teknologi Canggih, Harapan Baru


Cath Lab atau Laboratorium Kateterisasi adalah fasilitas medis berteknologi tinggi untuk mendiagnosis dan menangani penyakit jantung serta pembuluh darah melalui tindakan invasif minimal. Dengan alat ini, dokter dapat melakukan angiografi koroner untuk melihat sumbatan, atau pemasangan stent untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat tanpa harus melalui operasi besar.
Fasilitas yang baru dibuka ini dilengkapi dengan 9 tempat tidur rawat inap dan ruang ICCU, serta didukung oleh dua radiografer dan tim medis berpengalaman.

Diresmikan Langsung, Bupati Saksikan Prosedur Pertama


Dalam pembukaan perdana, Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil yang akrab disapa Ayah Wa turut hadir menyaksikan secara langsung tindakan pemasangan ring jantung yang dilakukan kedua dokter spesialis itu.

Ia mengaku bangga dan terharu menyaksikan kemajuan rumah sakit daerah yang kini bisa memberikan layanan sekelas rumah sakit rujukan nasional.

“Masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke Banda Aceh atau Medan. Alat yang dimiliki RS Cut Mutia hampir seimbang dengan fasilitas di RS Zainal Abidin Banda Aceh. Dan semua pelayanan ini ditanggung BPJS,” ujar Ayah Wa.

Turut hadir Sekda Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si, yang menyampaikan apresiasi atas dukungan RS Harapan Kita Jakarta dan RS Zainal Abidin Banda Aceh. “Tanpa kerja sama ini, pengoperasian Cath Lab tidak akan secepat ini. Saat ini, RS Cut Mutia masih dalam tahap pendampingan oleh RS Harapan Kita,” ungkapnya.

Angka Pasien Tinggi, Perlu Layanan Mandiri
Menurut dr. Hary Laksamana, Humas RSU Cut Mutia, selama ini pihak rumah sakit merujuk 40 hingga 50 pasien jantung setiap bulannya ke RS Zainal Abidin Banda Aceh atau RSU Adam Malik Medan. Sementara, setiap harinya RS Cut Mutia menangani 40–50 pasien kardiologi, dengan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan mencapai 400–500 orang per bulan. “Hari pertama layanan Cath Lab, delapan pasien sudah dijadwalkan untuk menjalani tindakan. Kedua dokter ini juga siap menangani kasus serangan jantung akut di sini,” ujarnya. Dengan adanya layanan ini, pasien jantung tak lagi kehilangan waktu berharga akibat proses rujukan panjang. Setiap detik kini bisa diselamatkan lebih dekat dari rumah.

Mengurangi Risiko Kematian dan Biaya Berat
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Di Aceh sendiri, kasus kematian akibat serangan jantung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pasien harus menempuh perjalanan jauh dan menanggung biaya tinggi — satu tindakan kateterisasi atau pemasangan ring bisa mencapai Rp50 juta per orang.


Kini, dengan kehadiran Cath Lab di RSU Cut Mutia yang ditanggung BPJS Kesehatan, akses terhadap layanan penyelamat nyawa ini menjadi lebih mudah bagi masyarakat.

Harapan Baru dari Tanah Lhokseumawe dan Aceh Utara


Suasana ruang Cath Lab RSU Cut Mutia hari itu bukan hanya tentang mesin dan monitor digital. Ada denyut harapan yang hidup.
Bagi dr. Adi dan dr. Amir, setiap pasien yang keluar dari ruang itu bukan sekadar catatan medis — tetapi cerita perjuangan hidup.
Dan bagi masyarakat Aceh Utara, layanan ini adalah simbol bahwa rumah sakit daerah pun mampu menghadirkan pelayanan setara nasional, ketika ilmu, teknologi, dan niat baik bersatu.

“Ini bukan sekadar alat, tapi sebuah langkah besar untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dari tanah sendiri,” ujar dr. Amir dengan nada tenang. (Firdaus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mualem Tawarkan Investasi Aceh kepada Investor Timur Tengah di Makkah

17 Oktober 2025 - 22:58 WIB

Quick Response,Brimob Lhokseumawe Bersama Damkar Padamkan Kebakaran Ruko Vivo Service Center di Lhokseumawe

17 Oktober 2025 - 21:09 WIB

Pemkab Dukung Pembukaan Layanan Cuci Darah di RS Nurul Hasanah Aceh Tenggara

16 Oktober 2025 - 16:20 WIB

Kasus Pemalsuan Tanda Tangan BLT Blang Majron: Penyidik Belum Tetapkan Tersangka, Dokumen Asli Masih Misterius

15 Oktober 2025 - 21:30 WIB

Kasus Perceraian di Aceh Tenggara Masih Tinggi, Didominasi Cerai Gugat oleh Istri

15 Oktober 2025 - 20:13 WIB

Trending di Aceh