Batu Bara, Harianpaparazzi.com | Polemik seputar pantun yang disampaikan oleh Calon Bupati Batubara, H Baharuddin Siagian, menjadi perbincangan hangat di jagat maya pada Jumat (11/10/2024).
Berbagai pandangan publik muncul, khususnya terkait isu SARA yang dibumbui dalam diskusi tersebut, menggiring opini negatif dari sebagian masyarakat.
Al Asari, Ketua PD Al Washliyah Batubara, menanggapi polemik ini dengan bijak. Menurutnya, dinamika politik seperti ini merupakan hal yang wajar jelang Pilkada.
“Semakin dekat hari pencoblosan, semakin kuat pula dinamika politik, baik yang berbentuk kampanye negatif maupun kampanye hitam,” ujarnya.
Terkait isu SARA yang kerap muncul, Al Asari menegaskan bahwa masyarakat Batubara dikenal egaliter dan memiliki rasa persaudaraan yang kuat.
“Kami yakin, masyarakat Batubara yang cerdas tidak akan mudah terprovokasi oleh narasi kebencian yang coba dibangun,” tegasnya.
Pantun Baharuddin Siagian yang sempat viral di media sosial dipandang oleh sebagian pihak sebagai upaya untuk menjatuhkan sang calon bupati. Namun, Al Asari berpendapat sebaliknya. Ia menilai, pantun tersebut justru menunjukkan karakter Baharuddin yang jujur dan terbuka.
“Baharuddin tidak pernah menyembunyikan identitas kesukuannya hanya demi mendapatkan simpati. Ia juga dengan tulus mengakui bahwa Batubara adalah tanah Melayu, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya setempat,” tambahnya.
Al Asari optimistis bahwa polemik ini tidak akan mempengaruhi keputusan masyarakat Batubara dalam memilih Paslon 02 pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
“Mari kita hentikan kebiasaan menggunakan isu suku sebagai alat kampanye. Fokuslah pada gagasan cerdas dan kepedulian terhadap masyarakat,” pungkasnya.
Pantun Baharuddin Siagian, menurutnya, merupakan wujud semangat untuk merebut hati masyarakat, bukan pantun yang menyulut isu SARA. (Red)