Menu

Mode Gelap
Migas Aceh di Dua Meja: Antara Tata Kelola yang Kuat dan Inisiatif Energi Bersih JMSI Pusat: Opini di Media Bagian dari Kerja Pers, Laporan USK Dinilai Salah Tempat Polres Aceh Utara Bongkar Jaringan Penipuan Konvensional: Modus Jual Nama Polisi hingga Janji PNS Polres Aceh Utara Musnahkan 73 Kg Ganja, Kapolri Tekankan Pelayanan Pro Rakyat Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Bhayangkara di Blang Padang PTPL Harapan Di antara Janji Direksi Baru

News

Dirjen Bina Bangda: Daerah Punya Peran Strategis dalam Penguatan Ekonomi Kreatif

badge-check


					Dirjen Bina Bangda: Daerah Punya Peran Strategis dalam Penguatan Ekonomi Kreatif Perbesar

JAKARTA, harianpaparazzi.com — Penguatan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) di daerah kini menjadi perhatian serius pemerintah. Tanpa dukungan dari pemerintah daerah, sektor ini dinilai tidak akan berkembang secara maksimal.

Isu ini menjadi pembahasan utama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), beberapa waktu lalu di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Rakornas ini bertujuan untuk mendorong sinergi antar sektor dan memperkuat peran daerah dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, menegaskan bahwa pengembangan ekraf tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat.

Daerah juga harus menjadikannya sebagai bagian dari kebijakan pembangunan mereka.

“Pemerintah daerah punya peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya sektor ekonomi kreatif,” ujar Restuardy, dalam keterangannya diterima redaksi, Jum’at (11/7/2025).

Ia mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 yang mengatur perlunya peran aktif daerah dalam pengembangan ekraf.

Dalam RPJMN 2025–2029, sektor ini bahkan ditetapkan sebagai salah satu sektor strategis nasional bersama ekonomi digital.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa kontribusi sektor ekraf terus tumbuh dalam 10 tahun terakhir.

Jumlah tenaga kerja meningkat dari 14 juta menjadi 26,47 juta orang. Nilai tambahnya melonjak dari Rp700 triliun menjadi Rp1.532 triliun, dan nilai ekspor naik dari USD 15 miliar menjadi USD 25 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tingkatkan Kapasitas Digital UMKM Kuliner di Bekasi, Tim UNDIRA Gelar Pelatihan Konten Kreatif di Instagram dan TikTok

11 Juli 2025 - 17:53 WIB

Air Tak Mengalir, Iuran Tetap Mengucur: PDAM Tirta Pase Raup Rp6,36 Miliar Setahun dari Biaya Tetap

11 Juli 2025 - 16:43 WIB

Restuardy Daud: Pengentasan Kemiskinan Harus Tepat Sasaran dan Terintegrasi

10 Juli 2025 - 11:14 WIB

Kapolri Tegaskan Komitmen Polri Dukung Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Jagung Serentak di Grobogan

9 Juli 2025 - 21:06 WIB

Brimob Polda Metro Jaya Ukir Prestasi Membanggakan di Ajang Nasional dan Internasional

9 Juli 2025 - 21:00 WIB

Trending di News