Menu

Mode Gelap
Yang Dinanti Terjawab: Respons Walikota dan DPRK Soal Demo Lhokseumawe Aksi demo mahasiswa mulai berlangsung di kota Lhokseumawe Mahasiswa Tiga Kampus di Lhokseumawe Gelar Demo, Suarakan Isu PBB dan Tunjangan DPR Baru Setahun Diperbaiki, Jalan ke Gedung Diklat Lhokseumawe Kembali Hancur! Wali Kota: Akan Saya Panggil Dinas Terkait! Akhmad Munir Terpilih Jadi Ketum PWI Pusat 2025-2030, Akhiri Dualisme Organisasi Kasus Anak Diduga Dianiaya Satpam PT PN, Laporan Resmi Masuk Polres Aceh Utara

News

Dirjen Bina Bangda: Daerah Punya Peran Strategis dalam Penguatan Ekonomi Kreatif

badge-check


					Dirjen Bina Bangda: Daerah Punya Peran Strategis dalam Penguatan Ekonomi Kreatif Perbesar

JAKARTA, harianpaparazzi.com — Penguatan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) di daerah kini menjadi perhatian serius pemerintah. Tanpa dukungan dari pemerintah daerah, sektor ini dinilai tidak akan berkembang secara maksimal.

Isu ini menjadi pembahasan utama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), beberapa waktu lalu di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Rakornas ini bertujuan untuk mendorong sinergi antar sektor dan memperkuat peran daerah dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, menegaskan bahwa pengembangan ekraf tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat.

Daerah juga harus menjadikannya sebagai bagian dari kebijakan pembangunan mereka.

“Pemerintah daerah punya peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya sektor ekonomi kreatif,” ujar Restuardy, dalam keterangannya diterima redaksi, Jum’at (11/7/2025).

Ia mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 yang mengatur perlunya peran aktif daerah dalam pengembangan ekraf.

Dalam RPJMN 2025–2029, sektor ini bahkan ditetapkan sebagai salah satu sektor strategis nasional bersama ekonomi digital.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa kontribusi sektor ekraf terus tumbuh dalam 10 tahun terakhir.

Jumlah tenaga kerja meningkat dari 14 juta menjadi 26,47 juta orang. Nilai tambahnya melonjak dari Rp700 triliun menjadi Rp1.532 triliun, dan nilai ekspor naik dari USD 15 miliar menjadi USD 25 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bencana Tak Kenal Batas, Pusat–Daerah Harus Satu Irama

1 September 2025 - 19:51 WIB

Patroli Skala Besar TNI-Polri untuk Jamin Rasa Aman dan Tertibkan Situasi

1 September 2025 - 10:58 WIB

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir: Stop Demonstrasi Anarkis, Saatnya Gandengan Tangan untuk Indonesia

31 Agustus 2025 - 10:47 WIB

Lanud Husein Sastranegara Panen Raya Sayuran, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

31 Agustus 2025 - 09:21 WIB

Kapolri dan Panglima TNI Siapkan Langkah Tegas Atasi Aksi Anarkis, Pastikan Pemulihan Keamanan Nasional

30 Agustus 2025 - 20:52 WIB

Trending di News