Menu

Mode Gelap
Di Balik Lumpur dan Doa Keluarga: Perjalanan Menggetarkan Seorang Wartawan Bener Meriah Listrik Aceh Utara Belum Pulih: Ribuan Warga Hidup dalam Gelap, PLN Akui Sinkronisasi Pembangkit Gagal Total Pemkab Aceh Utara Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari Sejumlah Anggota DPRK Aceh Utara Diduga Jarah Bantuan Banjir di Pendopo, Bikin Distribusi Kacau Tumpukan Kayu Ilegal Terbawa Banjir di Gampong Babah Krueng Aceh Utara, Akibat Penebangan Hutan Membabi Buta Intensitas Hujan Memuncak, Banjir Besar Kepung Lhokseumawe dan Sekitarnya

Headline

Bongkar Fakta Bantuan Banjir: Anggota DPRK Akui Ambil Logistik, Pimpinan Sebut Hoaks

badge-check


					Bongkar Fakta Bantuan Banjir: Anggota DPRK Akui Ambil Logistik, Pimpinan Sebut Hoaks Perbesar

Aceh Utara, Harianpaparazzi.com — Suhu politik di Aceh Utara mendadak memanas setelah munculnya isu dugaan sejumlah anggota DPRK terlibat pengambilan bantuan logistik korban banjir bandang dan bencana hidrometrologi di Pendopo Bupati Aceh Utara.

Wakil Ketua DPRK dari Fraksi Partai Adil Sejahtera (PAS), Nekjir, langsung bereaksi keras dan disebut “kebakaran jenggot” menanggapi tudingan tersebut.

Nekjir bahkan memanfaatkan sejumlah media lokal untuk membantah isu itu. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar hanyalah kabar bohong dan tidak berlandaskan fakta. Upaya penggiringan opini bahwa isu tersebut tidak benar pun mulai disebarkan melalui beberapa kanal pemberitaan.

Namun pernyataan itu justru berseberangan dengan pengakuan Anzir, anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi NasDem. Dalam konfirmasi kepada wartawan pada 8 Desember 2025, Anzir menyatakan dirinya mengetahui dan terlibat dalam pengambilan bantuan di pendopo. Meski begitu, ia menolak jika tindakan tersebut disebut sebagai penjarahan.

Situasi memanas ketika wartawan menyebut memiliki potongan video yang menunjukkan dirinya dan beberapa anggota dewan lain mengangkut bantuan menggunakan mobil pribadi. Respons Anzir pun berubah melunak.

“Jangan disebar video tersebut. Saya mohon maaf jika ada perbuatan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati teman-teman pers. Pada prinsipnya, pers dan DPRK secara kelembagaan merupakan mitra strategis. Saya mohon maaf dan isu ini jangan lagi dibesarkan,” ujar Anzir, (8/12/25)

Anzir juga mengklaim bahwa bantuan yang ia ambil telah mengikuti prosedur administrasi, bahkan menyebut adanya stempel resmi sebagai anggota DPRK. Namun ketika diminta menunjukkan dokumen permohonan bantuan yang dimaksud, ia tidak dapat memberikan salinannya.

Sebagai gantinya, ia hanya mengirim sejumlah potongan foto proses pendistribusian bantuan, tanpa narasi pendukung dan tanpa penjelasan bahwa sembako tersebut bersumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. | HAIQAL ALFIKRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Di Balik Lumpur dan Doa Keluarga: Perjalanan Menggetarkan Seorang Wartawan Bener Meriah

13 Desember 2025 - 10:38 WIB

Umrah di Tengah Status Darurat, Gubernur Aceh Tegaskan Tak Pernah Izinkan Bupati Aceh Selatan

7 Desember 2025 - 22:57 WIB

Ibu Hamil di Syamtalira Aron Melahirkan di Pos Pengungsian, Dievakuasi ke Puskesmas di Tengah Banjir Besar

28 November 2025 - 17:56 WIB

Intensitas Hujan Memuncak, Banjir Besar Kepung Lhokseumawe dan Sekitarnya

25 November 2025 - 23:19 WIB

Abrasi Lhok Puuk Masuki Fase Darurat: 38 Rumah Hilang, Ribuan Warga Terancam, Mualem Turun ke Lokasi, Politik Anggaran Mulai terlihat jelas

16 November 2025 - 21:34 WIB

Trending di Aceh