Menu

Mode Gelap
Laporan Tak Terbukti, Polisi Hentikan Penyelidikan Aksi di Kantor Gubernur Aceh Terkait Empat Pulau Diwarnai Pengibaran Bendera Bulan Bintang, Tuntut Mendagri Dicopot Breaking News: Empat Orang Meninggal Dunia dan Dua Orang Luka-luka Diduga Dibacok ODGJ di Aceh Tenggara Bunda Salma soal Sengketa 4 Pulau: Skema ‘Kelola Bersama’ Bobby Nasution Pelecehan Keadilan Update Kontak Tembak di Wamena: Satu KKB Tewas Bernama Pionus Gwijangge, Ganja Disita Kecelakaan Maut di Lhokseumawe, Mahasiswa Tewas, Satu Kritis, Pelaku Kabur

Aceh

Ancam Boikot Venue Arung Jeram, Ini Kata Ketua PWI Aceh Tenggara

badge-check


					Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi. Perbesar

Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi.

Aceh Tenggara, harianpaparazzi.comPersatuan Wartawan Indonesia PWI Kabupaten Aceh Tenggara mengancam akan boikot event Venue Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut di Sungai Mamas Jambur Mamang Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara. 

Munculnya aksi boikot ini, karena Pihak Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan wartawan mengambil gambar dari jarak dekat saat penyerahan medali kepada atlet di venue arung jeram, di Ketambe Aceh Tenggara pada Minggu (15/09/2024). 

Larangan tersebut disampaikan oleh panitia PON XXI Aceh-Sumatera dengan menggunakan pengeras suara sehingga didengar ramai warga pengunjung. 

Panitia itu menyampaikan hanya juru foto dari Dinas Kominfo Agara dan pihak Federasi Arung Jeram Indonesia ( FAJI) yang ditugaskan secara khusus boleh mengambil gambar jarak dekat. Sedangkan para wartawan dilarang mengambil gambar dan visual dari jarak dekat. Alasannya supaya tidak terganggu saat penyerahan medali kata salah seorang panitia melalui pengeras suara.

“Saya minta kepada seluruh Wartawan yang bergabung di PWI Aceh Tenggara agar membaikot liputan PON XXI Aceh-Sumut di Sungai Mamas Jambur Mamang Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara,” ujar Ketua PWI Aceh Tenggara Sumardi.

Menurut dia, sejak belum dimulainya event nasional itu di Aceh Tenggara, kegiatan dan  tahap-tahapan yang disiapkan Pemkab Agara insan pers selalu mempublikasikan agar pengunjung ramai dan even ini menjadi konsumsi publik. 

Namun, ketika even berlangsung, malah insan pers yang benar-benar wartawan memiliki ID Card dan bed yang dikeluarkan PB PON Aceh tidak dihargai oleh pihak panitia bersama FAJI.

Anehnya, yang bukan wartawan cukup menggunakan bed bertuliskan PERS dengan bebas dan diberikan ruang untuk memfotonya maupun mengambil video even-event tersebut. 

Bahkan, mereka diberikan rompi ketika berada di tepi DAS Alas Ketambe. Kondisi ini tentunya, membuat ada kejanggalan karena mereka tidak memahami tugas dan fungsi wartawan yang sebenarnya.

“Ini perbuatan mereka sudah menyinggung insan pers di Aceh Tenggara, padahal berita yang dijadikan cukup dinanti-nanti publik. Kami minta pihak panitia segera minta maaf begitu juga FAJI,”kata Sumardi. (Azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Warga Atu Gajah Desak Penegak Hukum Periksa Kepala Inspektorat dan Camat Bebesen

23 Juni 2025 - 15:38 WIB

Kapolda Aceh Resmi Tutup Kejurda Merpati Putih Piala Kapolda 2025

23 Juni 2025 - 13:27 WIB

Proyek Drainase Jalan Elak Lhokseumawe Dikeluhkan Warga, Jalan Alternatif Dinilai Tidak Efektif, Pedagang Terdampak

22 Juni 2025 - 17:47 WIB

Wakil Ketua DPRA Apresiasi Kapolda Aceh atas Pengerahan K9 ke Perbatasan Aceh Tenggara

21 Juni 2025 - 16:22 WIB

HKM Bekhu Dihe dan HKM Jambur Latong Menandatangani MoU dengan Social Forestry Fondation

20 Juni 2025 - 06:55 WIB

Trending di Aceh