Aceh Utara, Harianpaparazzi – “Kepercayaan yang diberikan masyarakat bukan sekadar amanat, tapi juga tanggung jawab besar yang memerlukan kerja keras, kebersamaan, dan dedikasi,” ujar Ismail A. Jalil, SE.MM dalam sambutan usai dilantik sebagai Bupati Aceh Utara periode 2025-2030.
Pelantikan Ismail A. Jalil, yang akrab disapa Ayah Wa, bersama wakilnya, Tarmizi, S.I.Kom (Panyang), berlangsung di Gedung DPRK Aceh Utara, Senin (17/2/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara resmi mengambil sumpah jabatan keduanya di hadapan para pejabat daerah dan tokoh penting, termasuk Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, anggota DPR-RI, Dandim 0103, Kapolres, serta Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Utara.
Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, SE.MM menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 merupakan hasil kerja sama dan partisipasi aktif masyarakat. DPRK, lanjutnya, akan terus menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan agar tetap berada dalam koridor hukum dan regulasi yang berlaku. “Kami berharap bupati dan wakil bupati dapat bekerja maksimal untuk mewujudkan Aceh Utara yang lebih baik, adil, dan makmur,” ujarnya.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam sambutannya menyampaikan keyakinannya bahwa Ismail dan Tarmizi akan menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang solid demi mempercepat pembangunan di Aceh Utara.
Ismail A. Jalil dalam pidatonya menyampaikan komitmennya untuk membangun Aceh Utara yang lebih sejahtera. Ia menegaskan bahwa prinsip keadilan sosial dan pemerataan pembangunan akan menjadi prioritas utama dalam kepemimpinannya. “Kami menyadari perjalanan ini tidak mudah. Tantangan seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pengentasan kemiskinan harus kita hadapi dengan kebersamaan dan semangat gotong royong,” ungkapnya.
Pilbup Aceh Utara 2024 mencatat sejarah dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 97 persen. Ismail menilai angka tersebut sebagai bukti kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap perubahan. “Pemilihan melawan kotak kosong bukan sekadar langkah politik, tetapi simbol kebebasan berpikir dan memilih secara jujur,” katanya.
Sebagai daerah dengan sumber daya alam melimpah, Aceh Utara memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Untuk memaksimalkan pelayanan publik, Ismail memperkenalkan konsep dasar “Meligo Panglima”, yang diharapkan dapat memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelantikan ini didasarkan pada Surat Gubernur Aceh Nomor 100.1.4.2/1626 tanggal 12 Februari 2025, serta keputusan rapat paripurna DPRK Aceh Utara pada 13 Januari 2025. Dengan kepemimpinan yang baru, masyarakat Aceh Utara menaruh harapan besar terhadap arah pembangunan lima tahun ke depan. (Ramadhan)