Lhoksukon, harianpaparazzi.com – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, melakukan peninjauan langsung terhadap jembatan rangka baja di Krueng Sawang, Kabupaten Aceh Utara, yang kondisinya semakin mengkhawatirkan akibat kemiringan yang terus bertambah, Rabu, 11 September 2024.
Peninjauan ini dilakukan bersama Kepala Dinas Pengairan Aceh Utara, Camat Sawang Mazinuddin, S.Sos, serta didampingi oleh Muspika dan sejumlah kepala desa setempat.
Fazir Ramli, Keuchik (kepala desa) Gunci, mengungkapkan bahwa untuk penanganan darurat terhadap kondisi jembatan, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berencana membangun jembatan darurat atau jembatan gantung. Nantinya menyusul pembangunan jembatan rangka baja dari dana yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Aceh.
“Sebagai solusi sementara sebelum rangka baja jembatan yang miring tersebut dibongkar. “Kondisi jembatan semakin hari semakin miring, dan jembatan darurat sangat diperlukan untuk menjaga aksesibilitas antar wilayah,” ujarnya.
Enam desa yang terhubung oleh jembatan tersebut, yaitu Gampong Gunci, Sawang, Lhok Cut, Kubu, dan Blang Cut, sangat berharap agar pembangunan jembatan baru dapat segera direalisasikan.
Camat Sawang, Mazinuddin, menekankan bahwa penyelesaian proyek ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh dan perlu segera ditangani mengingat pentingnya jembatan ini bagi masyarakat setempat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Muspika dan pemerintah kabupaten untuk segera menangani masalah ini. Alhamdulillah, respons dari pihak kabupaten sangat positif,” tambah Mazinuddin.
Mahyuzar, dalam kunjungannya, meminta agar masyarakat mematuhi himbauan yang telah disampaikan, terutama terkait pembatasan beban angkut kendaraan yang melintasi jembatan tersebut.
“Kendaraan yang diizinkan melintasi jembatan hanya yang memiliki beban maksimal 1,5 ton. Untuk barang-barang berat seperti sawit, padi, jagung, dan material galian, diharapkan tidak lagi melintasi jembatan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mahyuzar juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengambil bebatuan di sekitar area jembatan demi menjaga stabilitas struktur yang masih ada.
“Hal ini sudah disepakati bersama Muspika dan Forkopimda Aceh Utara untuk menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisi jembatan,” tambahnya.
Kedatangan Pj Bupati Aceh Utara kali ini merupakan yang kesekian kalinya sejak jembatan mengalami kemiringan, menunjukkan komitmennya dalam menangani permasalahan infrastruktur yang menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. (adv)